Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru, Pemilu 2014
Tokoh Terkait
Jusuf Kalla
Denny JA
Kepemimpinan Kuat Airlangga Dorong Golkar Melesat ke Posisi 2 di Pemilu 2024
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com - Penghitungan cepat atau quick count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei menunjukkan Partai Golkar ada pada posisi kedua dengan angka pada kisaran 13-16% di bawah PDI Perjuangan dan di atas Partai Gerindra.
Menurut berbagai sumber dari hasil quick count Pemilu 2024 pada posisi Jumat (16/2) pukul 15.00 WIB, seperti yang dilakukan Litbang Kompas, Partai Golkar memperoleh 14,66%, Politika Research & Consulting (PRC) 15,41%, Poltracking 16,49%, LSI Denny JA 14,93%, Charta Politica 13,65%, Lembaga Survei Indonesia (LSI) 14,54%, Indikator Politik Indonesia 16,77%, dan Voxpol Center Research and Consulting 14,86%. Sementara itu, hasil hitung cepat versi Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Partai Golkar berada di posisi kedua dengan memperoleh 14,11% versi 16 Februari 2024 Pukul 13.33 WIB.
Padahal, KPU mencatat pada 2019, partai yang besar sejak era Orde Baru ini menggenggam suara pemilih hingga 12,51%.
Atas pencapaian ini, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi menilai adanya kepemimpinan yang kuat dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung Prabowo-Gibran termasuk Presiden Jokowi.
"Kepemimpinan Ketua Umum Golkar yang efektif dan keputusannya memilih penempatan Fungsionaris pusat sebagai caleg di berbagai wilayah, membuahkan kemenangan Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu 2024 pada peringkat kedua setelah PDI, Partai yg memimpin pemerintahan,” Ujar Yuddy dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (16/2).
Menurutnya, Airlangga Hartarto sudah berhasil membawa perahu besar Partai Golkar dalam kancah pencaturan politik nasional dengan perolehan suara yang terus membanyangi PDI Perjuangan.
"Airlangga Hartarto berhasil mengembalikan kesuksesan Golkar yang pernah dicapai pada Pemilu 2004, saat Ketumnya Akbar Tanjung,” tegasnya Yuddy.
Dalam beberapa catatan sejarah Pemilu di Indonesia, Partai Golkar terus mengalami penurunan, seperti perolehan suara pada Pemilu 2009 di bawah Ketua Umum Jusuf Kalla (2004–2009), Golkar berada di peringkat dua dengan 14,45%. Golkar kalah oleh Partai Demokrat yang memenangkan Pemilu lewat hasil 20,81%.
Lima tahun berselang atau pada masa Ketua Umum Aburizal Bakrie (2014–2016), Partai Golkar kembali finis di nomor dua dengan raihan suara 14,75% pada Pemilu 2014.
33
Sentimen: positif (99.2%)