Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UGM, FH UGM
Kab/Kota: Solo
Jokowi Panik, Survei “Dikendalikan” Istana Gagal Dipercaya Publik
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus rajin membagikan bantuan sosial (bansos) sepanjang 2023. Pemerintah diketahui mengeluarkan anggaran perlindungan sosial selama 2023 mencapai Rp443,4 triliun.
Dalam pembagian bansos tersebut, Presiden Jokowi jarang didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini. Hal ini menjadi pertanyaan bahkan mendapat banyak kritikan dari berbagai kalangan, namun mantan Wali Kota Solo itu, tak peduli dan tetap jalan terus membagikan bansos,
Menurut Mohammad Jalaludin mahasiswa lulusan fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), seharusnya bansos dibagikan sesuai dengan waktunya, bukan dengan mengikuti kalender politik. Dan bansos diberikan mengikuti kalender kebutuhan rakyat.
“Bukan main jor-joran ngasih bansos begitu saja tanpa perhitungan. Niatnya, Presiden Jokowi mungkin bagus namun cara pembagiannya terkesan ada sesuatu yang disembunyikan seperti ada problem atau semacam kepanikan yang beliau simpan,” ujar Mohammad Jalaludin.
Lebih lanjut dia mengatakan apa yang dilakukan Presiden Jokowi menggambarkan adanya semacam kepanikan yang disembunyikan atau disimpan seperti ada beban sangat berat semacam kekalahan. Padahal, hasil survei yang bertebaran di media selalu mengunggulkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sayangnya, lanjut dia, fakta di lapangan berbeda. Publik sudah cerdas dan tidak bisa dibohongi lagi, meski pun banyak survei-survei bermunculan dan kerap menempatan Prabowo-Gibran di urutan nomor atas ternyata tidak mengusik rasa ingin tahu publik. Malah sebaliknya, publik semakin tidak percaya hasil survei tersebut.
“Bisa jadi survei-survei tersebut dikendalikan dari istana. Diciptakan hasil survei seolah-olah Prabowo-Gibran adalah pilihan rakyat banyak. Pasangan yang terbaik dari dua paslon presiden lainnya yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.”
Influencer kondang ini menambahkan ketika rakyat melihat Presiden Jokowi panik problem yang dipertanyakan berupa kesehatan. Dan, ketika Presiden Jokowi melanggar etika dan aturan, sementara orang lupa tindakan yang dilakukan Presiden Jokowi.
“ Dalam konteks bangsa dan bernegara, apakah tindakan presiden itu wajar dan terhormat?. Presiden Jokowi membawa anaknya (Gibran rakabuming Raka) yang menjadi sorotan sejak maju sebagai cawapres berdampingan dengan Prabowo Subianto, berdampak pada psikologis orang nomor satu di Indonesia itu, sehingga beliau membabi buta dan berisikap otoriter,” tutupnya.
(Zs/Kba)
Sentimen: positif (94%)