Ramai Dugaan Kecurangan Pemilu, Ketua KPU RI: Tak Ada Niat
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Jakarta (beritajatim.com) – Ramai soal mengungkap data dugaan kecurangan Pemilu 2024, sebagaimana diungkapkan oleh Timnas Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Salah satunya soal data di Sirekap yang menggelembung dan tidak sama dengan C Hasil.
Wakil Ketua Dewan Pakar TimNas AMIN, Amin Subekti, menjelaskan bahwa pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat terkait dugaan kecurangan selama pemilu 2024.
Laporan-laporan tersebut masuk melalui media sosial dan grup-grup di WhatsApp, khususnya terkait perbedaan data antara formulir C1 dengan perhitungan yang ada di situs resmi KPU, yaitu https://pemilu2024.kpu.go.id.
“Kami melakukan pendalaman dengan memeriksa situs tersebut untuk mengetahui apakah ada kelemahan dalam proses upload,” ungkapnya pada Kamis (15/2/2024).
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari, menegaskan bahwa tidak ada niat untuk memanipulasi Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
“Tidak ada niat manipulasi, tidak ada niat untuk mengubah hasil suara karena pada dasarnya Formulir C1 Hasil Plano diunggah apa adanya,” ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, pada hari Kamis.
Hasyim menjelaskan bahwa Formulir Model C1-Plano yang diunggah oleh petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dapat dimonitor dan disaksikan bersama-sama.
Sementara itu, Hasyim mengumumkan bahwa publikasi Sirekap pada hari ini, pukul 15.30.23 WIB, menunjukkan progres dengan telah diunggah sebanyak 358.775 dari 823.236 TPS atau setara dengan 43,58 persen.
KPU, tambah Hasyim, akan terus mengunggah Formulir Model C1-Plano agar masyarakat terus mendapatkan informasi hingga batas akhir.
“Hanya saja, untuk konversi yang kebetulan sistem membacanya kurang akurat atau kurang tepat, akan dilakukan koreksi agar sesuai dengan apa yang terdapat dalam formulir yang diunggah,” tegasnya. [ian]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: netral (65.3%)