Sosok Connie Bakrie yang Ungkap Perjanjian Prabowo Diganti Gibran setelah Dua Tahun Menjabat

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

13 Feb 2024 : 23.36
Sosok Connie Bakrie yang Ungkap Perjanjian Prabowo Diganti Gibran setelah Dua Tahun Menjabat

KNews.id – Ramai di media sosial video pernyataan dari pengamat militer Connie Bakrie yang menyatakan bahwa calon presiden (Capres) Prabowo Subianto hanya akan menjabat selama dua tahun jika berhasil memenangkan Pemilihan Presiden 2024. Prabowo, kata dia, kemungkinan akan digantikan oleh Gibran Rakabuming Raka.

Connie mengklaim informasi tersebut disampaikan secara langsung oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat keduanya bertemu dan diajak untuk bergabung dalam tim sukses.

“Saya mau tanya emang Pak Prabowo ini bakal jadi presiden berapa lama? Ini menyampaikan Pak Rosan loh, duta besar kita, mantan, di Amerika. ‘Jadi rencananya dua tahun. Tiga tahun berikutnya diikuti oleh Gibran’,” ucap Connie dalam video yang beredar di X dikutip, Senin, 12 Februari 2024.

Pasangan Prabowo-Gibran saat ini sedang berlaga dalam pemilihan presiden. Mereka berhadapan dengan dua pasangan lainnya yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Ketika ditanyakan perihal kebenaran pernyataannya bahwa Gibran akan menggantikan Prabowo sebagai presiden setelah dua tahun, Connie tidak memberikan jawaban yang jelas.

“Pertemuan itu tertutup dan saat bicara hanya tinggal ada satu orang Gerindra di sana. Saya tak usah sebutkan siapa. Intinya mau bantah-bantahan silakan, biar saja publik yang menilai,” ujar Connie saat dihubungi Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Ahad, 11 Februari 2024.

Terpisah, Rosan mengakui dirinya memang sempat bertemu dengan Connie. Namun menurut Rosan, pertemuannya kala itu berkaitan dengan keinginan Connie untuk bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran dan nantinya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan atau Wakil Menteri Luar Negeri.

“Kebetulan Bu Connie bicara berdua dengan saya, intinya ternyata beliau ingin menjadi wakil menteri luar negeri atau Wamenhan. Tapi lebih ingin jadi wakil menteri luar negeri,” kata Rosan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Ahad, 11 Februari 2024.

Kini pernyataan Connie tentang masa jabatan Prabowo apabila terpilih jadi presiden 2024 itu pun viral di media sosial. Lantas, seperti apa profil Connie Bakrie?

Profil Connie Bakrie

Connie Rahakundini Bakrie atau akrab disapa Connie Bakrie merupakan seorang analis militer. Ia lahir pada 3 November 1964. Dilansir dari prismajurnal, Connie Bakrie dikenal ketika dirinya menulis artikel mengenai tantangan, kebutuhan, dan masalah pembangunan postur dan kapabilitas militer Indonesia pada era Reformasi.

Connie Bakrie merupakan lulusan APCSS (Asia Pacific Center for Security Studies) dan Institute of National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, Israel. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat, namun kemudian mengundurkan diri setelah mengetahui bahwa NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Connie Bakrie juga menjadi salah satu pihak yang mempertanyakan pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler oleh Tentara Nasional Indonesia kepada selebritas Deddy Corbuzier. Diketahui, penetapan pangkat ini telah diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, serta diserahkan secara langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Melansir laman smgconferences, sebagai analis militer, Connie Bakrie mengemban sejumlah posisi penting salah satunya sebagai Direktur Eksekutif Kajian Maritim Indonesia. Selain itu, Connie menjabat sebagai Direktur Eksekutif IODAS (Institut Kajian Pertahanan dan Keamanan), Dia juga menjabat sebagai Dewan Pembina di IMS (Indonesian Maritime Studies) setelah sebelumnya mendirikan Institut Maritim Indonesia (IMI).

Connie termasuk salah satu dari 23 orang lainnya yang terpilih untuk mengikuti Kepemimpinan Masa Depan Program Angkatan III di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, Amerika Serikat. Dia juga menjadi bagian dari Program Eksekutif Chevening untuk Demokrasi dan Keamanan di Universitas Birmingham, Inggris  (Zs/Tmp)

Sentimen: positif (61.5%)