Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Domba
Tokoh Terkait
TKN Anggap Sebagian Besar Isi 'Dirty Vote' Fitnah, Bawaslu Bakal Cek
Detik.com Jenis Media: Metropolitan
Jakarta -
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokman, menilai sebagian besar film dokumenter 'Dirty Vote' berisi fitnah. Bawaslu mengaku akan melakukan pengecekan terkait hal tersebut.
"Kami cek. Yang jelas begini kalau terpenuhi unsur menguntungkan atau merugikan, kalau terpenuhi unsur pasal-pasal yang dilanggar, kalau terpenuhi unsur (pasal) 280 soal memfitnah, mengadu domba, maka tentu nanti kita akan berproses," kata anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2024).
Lolly mengatakan Bawaslu enggan menyimpulkan isi film tersebut. Dia menyebut pihaknya akan melakukan pencermatan lebih lanjut terhadap materi yang terdapat di film Dirty Vote.
"Ya kami harus tonton. Karena kan sekarang sudah sangat viral, nanti filmnya akan kami tonton dengan full. Aku baru nonton setengahnya pun belum, kami juga akan mengecek pernyataannya Pak Habiburokhman," katanya.
"Pada prinsipnya kami nanti akan melakukan pencermatan," sambung Lolly.
TKN Sebut Sebagian Besar Film Dirty Vote Fitnah
Beredar film dokumenter yang berjudul 'Dirty Vote' yang berisi dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengatakan sebagian besar isi film tersebut adalah fitnah.
"Perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif dan sangat tidak ilmiah. Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film tersebut, di rekaman tersebut," ujar Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Minggu (11/2).
Habiburokhman menilai apa yang disampaikan dalam film tersebut tidak argumentatif dan tendensius. Dirinya juga meminta masyarakat tidak terprovokasi atas narasi dalam film tersebut.
"Ini tindakan-tindakan mereka yang menyampaikan informasi yang sangat tidak argumentatif, tetapi tendensius untuk menyudutkan pihak tertentu," kata dia.
"Intinya kami menyarankan kepada rakyat, tidak terhasut, serta tidak memprovokasi narasi kebohongan dalam film tersebut," tambahnya.
Habiburokhman mengatakan ada tiga hal yang disorot dalam film tersebut. Pertama terkait soal penunjukan Penjabat Kepala Daerah yang dikaitkan dengan suara dalam pilpres yang menurutnya tidak ilmiah.
Dirinya juga menyoroti pernyataan dari tokoh lainnya di film tersebut yang menyebutkan banyak terjadi kecurangan dalam pemilu kali ini. Dia menilai ucapan itu tidak berdasar karena tidak disebutkan peristiwa kecurangannya di mana.
Terakhir yang disorotinya adalah soal tudingan APDESI yang digunakan untuk memenangkan paslon tertentu. Menurutnya hal itu juga tidak mendasar.
Habiburokhman berpikir film itu disengaja diluncurkan pada masa tenang. Hal itu dilakukan karena elektabilitas paslon nomor 2 sudah di atas 50 persen.
"Nah ini karena mungkin elektabilitas Prabowo-Gibran terus meroket, bahkan sudah tembus batas psikologis aturan 50 persen plus satu suara, maka dilakukan cara-cara yang ini. Kami yakin (film) ini pasti nggak laku, di hati rakyat," ujarnya.
(ygs/haf)
Ulasan Debat Pilpres 2024
Temukan analisa debat capres-cawapres pilihanmu hanya di detikpemilu!
Sentimen: netral (72.7%)