Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Kalibata
YLBHI Desak Jokowi, Kapolri, hingga Bawaslu untuk Hentikan Intimidasi terhadap Masyarakat atas Kecurangan Pemilu
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI memberikan dukungan dan solidaritas penuh kepada seluruh sivitas akademika maupun masyarakat yang berani menyuarakan sikap kritis mereka.
YLBHI mencatat ada beberapa peristiwa intimidasi yang terjadi saat masyarakat menyuarakan kritik mereka terhadap praktik penyalahgunaan wewenang, dan kecurangan Pemilu 2024 oleh pejabat publik maupun aparat negara.
YLBHI mengecam intimidasi tersebut. Ketua YLBHI Muhammad Isnur meminta masyarakat tidak perlu takut bersuara. “Menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat sipil untuk tidak takut bersuara melawan praktik kecurangan pemilu yang diduga dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyelamatkan demokrasi dan negara hukum Indonesia,” kata Isnur.
YLBHI mendesak Presiden Jokowi serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menghentikan intimidasi yang terjadi pada sivitas akademika maupun organisasi masyarakat sipil. Sekaligus, menghentikan praktik kecurangan pemilu, penyalahgunaan kewenangan, maupun fasilitas negara untuk kepentingan pemenangan calon tertentu. “Atau jika tidak mampu, Presiden Jokowi segera mengundurkan diri dari jabatannya,” ucap Isnur.
Desakan juga dilakukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR untuk menghentikan dugaan praktik kecurangan oleh presiden. YLBHI berujar, DPR seharusnya melakukan pengawasan baik melalui hak angket, hak interpelasi, maupun menyatakan pendapatnya. YLBHI berharap DPR dapat menindaklanjuti laporan publik sehubungan dengan desakan pemakzulan presiden.
Begitu juga dengan Komisi Pemilihan Umum atau KPU serta Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu. YLBHI mendesak agar keduanya sungguh-sungguh melaksanakan tugas, yakni mengawal dan memastikan proses Pemilu berjalan secara langsung, umum, jujur, dan adil.
Hingga 5 Februari 2024, setidaknya terdapat 30 lebih perguruan tinggi yang telah menyatakan sikap keprihatinan terhadap kondisi kemunduran demokrasi di Indonesia pada masa kepemimpinan Jokowi. YLBHI mencatat ada beberapa peristiwa intimidasi menjelang Pemilu 2024. Di antaranya, dugaan mobilisasi aparat kepolisian untuk mendatangi para dosen dan rektor kampus. Mereka mengaku mendapat tugas membuat video tentang tanggapan positif terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama menjabat.
Guru besar Universitas Indonesia (UI), Harkristuti Harkrisnowo, juga mengaku mendapat intimidasi dari orang yang mengaku alumni UI lewat pesan WhatsApp. Terakhir, YLBHI mencatat ada serangan dan intimidasi terhadap konsolidasi dan diskusi yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa di Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan. (Zs/Tmp)
Sentimen: negatif (100%)