Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: HAM, Teroris
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Israel Sebut Hamas Punya Pusat Komando di Bawah Markas PBB Gaza
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Israel mengklaim telah menemukan jaringan lorong bawah tanah sepanjang ratusan meter di bawah markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi di Gaza.
Mereka menjadikan temuan itu sebagai bukti bahwa Hamas telah mengeksploitasi kantor badan PBB itu, atau yang dikenal dengan nama United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
UNRWA sebelumnya telah dituduh Israel mempekerjakan staf yang merangkap sebagai bagian dari pasukan Hamas. Tuduhan itu membuat beberapa negara donor membekukan pendanaan pada Januari 2024.
Pasukan angkatan darat Israel membawa wartawan dari kantor berita asing untuk melalui lorong-lorong yang mereka sebut berlokasi di bawah markas UNRWA. Para wartawan itu dikawal ketat, seperti dilansir CNA.
Lubang bukaan atau tunnel shaft yang mengarahkan lorong-lorong bawah tanah juga tentara Israel klaim telah ditemukan di dekat sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA.
"Lubang itu mengarah ke terowongan bawah tanah yang berfungsi sebagai aset penting intelijen militer Hamas dan melalui bawah gedung yang berfungsi sebagai markas utama UNRWA di Jalur Gaza," kata militer Israel dan Shin Bet dalam sebuah pernyataan, Minggu (11/2/2024).
Tentara Israel juga mengeluarkan pernyataan bahwa dokumen-dokumen dan senjata yang di simpan di kompleks perkantoran PBB itu sendiri "telah menegaskan bahwa kantor-kantor itu sebenarnya juga telah digunakan oleh teroris Hamas".
Terowongan itu digambarkan oleh para wartawan yang ikut masuk sebagai lorong berlapiskan beton. Udara di dalam lorong panas, dan dua puluh menit perjalanan telah membawa mereka ke bawah markas UNRWA, menurut penjelasan seorang kolonel tentara Israel yang memimpin perjalanan lorong.
Terowongan itu mereka sebut sepanjang 700 meter dengan kedalaman 18 meter. Kadang, lorong tersebut bercabang dua, dan berisikan ruangan-ruangan di sampingnya, sebagai ruang kantor dengan brankas baja. Ada pula toilet keramik.
Ada pula ruangan besar penuh dengan server komputer, serta tumpukan baterai industri. "Semuanya dilakukan dari sini. Semua pasokan energi untuk terowongan, yang Anda lewati didukung dari sini," kata letnan kolonel, yang hanya memberikan nama depannya sebagai Ido.
"Ini adalah salah satu pusat komando utama intelijen. Tempat ini adalah salah satu unit intelijen Hamas, di mana mereka memimpin sebagian besar pertempuran," ucap Ido.
Ido mengatakan Hamas tampaknya telah melakukan evakuasi saat tentara Israel masuk ke lorong itu, sambil memutus kabel komunikasi yang tersambung ke markas UNRWA. Ido menjelaskan proses evakuasi itu sambil berlari melalui lantai ruang bawah tanah markas UNRWA.
Dalam sebuah pernyataan, UNRWA mengatakan telah mengosongkan markas pada 12 Oktober, lima hari setelah perang dimulai, dan karena itu "tidak dapat mengkonfirmasi atau berkomentar" tentang temuan tentara Israel.
"UNRWA ... tidak memiliki keahlian militer dan keamanan atau kapasitas untuk melakukan inspeksi militer tentang apa yang ada atau mungkin ada di bawah bangunannya," kata pernyataan itu.
"Di masa lalu, setiap kali rongga mencurigakan ditemukan di dekat atau di bawah bangunan UNRWA, surat protes segera diajukan ke pihak-pihak yang berkonflik, termasuk otoritas de facto di Gaza (Hamas) dan otoritas Israel."
Selama proses tur, wartawan tidak diperbolehkan membawa barang-barang pribadi, hingga tidak boleh foto-foto dan mengambil rekaman gambar tanpa izin.
Menteri luar negeri Israel pada hari Sabtu (10/2/2024) menyerukan kepala UNRWA untuk mundur, menyusul klaim Israel bahwa terowongan Hamas telah ditemukan di bawah markas UNRWA.
Kepala UNRWA Philippe Lazzarini pun telah menekankan bahwa badan itu tidak beroperasi dari kompleks itu sejak 12 Oktober. Dia menyerukan penyelidikan independen.
"Kami belum menggunakan kompleks itu sejak kami meninggalkannya dan kami juga tidak mengetahui adanya aktivitas yang mungkin terjadi di sana," tegas Lazzarini.
PBB telah melaksanakan dua penyelidikan terpisah ke UNRWA, yang pertama terkait klaim Israel bahwa 12 staf UNRWA mungkin telah berpartisipasi pada serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober, dan yang lainnya meninjau netralitas politiknya secara keseluruhan.
Sekjen PBB Antonio Guterres telah berbicara untuk membela badan tersebut, menyebutnya sebagai "tulang punggung" bantuan Gaza.
[-]
-
PBB Serukan Perlindungan HAM Dalam Konflik Hamas-Israel(haa/haa)
Sentimen: positif (72.7%)