Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kendari
Tokoh Terkait
Arie Kriting
Sirekap KPU Dapat Sorotan Publik, Arie Kriting Beri Komentar Begini
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia telah mengumumkan penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sebagai pengganti Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) dalam proses pemilihan umum.
Namun, keputusan ini menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Perludem menyatakan bahwa penggunaan Sirekap, yang membaca foto hasil penghitungan suara dari formulir C1 plano, sebagai kemunduran demokrasi.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam akses publik terhadap data yang tersedia.
Dalam Situng sebelumnya, data berupa foto mentah formulir C1 plano dapat diakses secara terbuka oleh publik.
Dengan penggunaan Sirekap, data yang tersedia hanya berupa data numerik, tidak lagi dalam bentuk foto mentah formulir.
Menurut Perludem, pembatasan akses terhadap data mentah formulir C1 plano dapat mengurangi transparansi dan akuntabilitas dalam proses penghitungan suara.
Hal ini dapat mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap integritas dan keabsahan hasil pemilihan.
Menanggapi hal tersebut, Komika Arie Kriting mengaku belum sepenuhnya mengerti dengan Sirekap sebagai pengganti Situng dalam proses pemilihan umum.
"Ini ada yang paham gak maksudnya bagaimana? Kok banyak yang ragu sama sistem ini," ujar Arie dalam keterangannya di aplikasi X @Arie_kriting (9/2/2024).
Pelawak tunggal kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu semakin ragu dengan sistem yang ada mengingat adanya pelanggaran etik yang dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
"Setelah kemarin KPU terbukti melanggar Kode Etik, kemunculan hal semacam ini bikin ragu sekali sama bagaimana Pemilu ini akan berlangsung," tandasnya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (99.5%)