Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Kab/Kota: Gunung
Tokoh Terkait
Ahok Turun Gunung dan Ganjar Rayakan Imlek, TPN: Simbol Hormati Keberagaman
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Tahun Baru Imlek besok, kubu capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD belakangan ini tampak sering menghadiri acara yang dihadiri komunitas Tionghoa.
Politikus PDI-P keturunan Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sejak menyatakan mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina, juga sudah berdialog dengan komunitas Tionghoa dalam rangka memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Berbahasa Mandarin, Ganjar Pranowo Rayakan Imlek di Restoran Tionghoa
Kemudian, Ganjar sendiri merayakan Imlek dengan makan bareng kalangan Tionghoa di Restoran China "Empurau" di Jakarta, Jumat (9/2/2024).
Ganjar tampak didampingi oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beserta keluarga yang juga keturunan Tionghoa serta putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.
Gus Dur merupakan sosok yang mendapat tempat sangat berharga di kalangan Tionghoa karena memberi mereka kebebasan kembali mengekspresikan budaya mereka, termasuk merayakan Imlek, setelah 32 tahun dilarang Soeharto.
Yenny yang menjabat anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengeklaim, langkah-langkah tersebut bukan dalam rangka mengincar suara masyarakat Tionghoa untuk menambah keuntungan elektoral buat Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Yenny Wahid ke Kaum Tionghoa: Jangan Dukung Paslon Bagian Pemerintah yang Dulu Larang Imlek
"Saya rasa lebih ke arah simbolik, kalau jumlah sih tidak, secara jumlah kecil jumlahnya kelompok Tionghoa," kata Yenny kepada wartawan, Jumat malam.
"Tetapi sebagai sebuah simbol penghormatan terhadap kebhinekaan di Indonesia ini penting," ia melanjutkan.
Yenny mengatakan, kalangan Tionghoa semestinya kembali mencermati sejarah agar tidak terjebak memilih pasangan calon yang memiliki latar belakang berkaitan dengan pemerintah yang pernah melarang perayaan Imlek.
Vitorio Mantalean Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny WahidIa menegaskan, kalangan Tionghoa sebagai komunitas yang pernah sangat terdampak oleh diskriminasi semacam itu, sudah semestinya kembali mengingat perjuangan politik Gus Dur saat menjabat sebagai presiden keempat.
"Karena semua orang harus dilindungi. Nah simbol itu kan salah satunya adalah teman-teman Tionghoa," ucap dia.
"Saya mengingatkan kita semua akan sejarah ini adalah untuk membangun kesadaran kita bahwa sebuah peraturan itu harus melalui proses politik dan bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Saya juga memohon agar teman-teman untuk ikut bersama kami semua untuk menjaga itu semua," jelas Yenny.
-. - "-", -. -Sentimen: positif (91.4%)