Sentimen
Netral (92%)
10 Feb 2024 : 12.46
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

IHSG Hari Ini Dibuka Menguat di 6.811, Berikut Faktor Pemicunya

10 Feb 2024 : 12.46 Views 2

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

IHSG Hari Ini Dibuka Menguat di 6.811, Berikut Faktor Pemicunya
tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.811 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Rabu (12/4/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.833 dan terendah ada di level 6.819.

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp457 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.600 triliun. Selain itu, setidaknya ada 183 saham yang bergerak menguat dan 104 saham melemah. Sementara sisanya 198 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak mixed dalam range 6.696 - 6.870. Setelah pada perdagangan perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat sebesar +0,59 persen atau +40,07 poin di level 6.811.

Pergerakan indek dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama Bank Indonesia menyatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada periode Maret 2023 tercatat meningkat pada level 123,3, level tersebut lebih tinggi dibanding dengan periode sebelumnya yang tercatat pada level 122,4.


Stabilisasi harga pangan sehingga inflasi terkendali menjadikan keyakinan masyarakat untuk konsumsi secara volume atau nilai meningkat. Adapun, Pemerintah semakin yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan kuat dipicu oleh potensi konsumsi masyarakat yang meningkat jelang pemilu 2024.

Dari mancanegara, International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook yang rilis pada April 2023 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global di kisaran 2,8 persen untuk tahun 2023. Proyeksi tersebut turun dari pertumbuhan ekonomi global tahun 2022.


IMF menyatakan bahwa sejumlah negara maju diproyeksikan mengalami perlambatan pertumbuhan dari yang sebelumnya 2,7 persen pada 2022 diperkirakan hanya akan tumbuh 1,3 persen pada 2023. Adapun, inflasi tingkat global diproyeksikan sebesar 7 persen pada 2023, level tersebut turun dibanding inflasi global 8,7 persen pada 2022.

Sentimen: netral (92.8%)