Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Surabaya, Cilacap, Cirebon, Tasikmalaya, Banjar, Bangka, Yogyakarta, Kotabaru, Indramayu, Tegal, Jayapura, Sumedang, Purwakarta
Tokoh Terkait
RI Siaga Puncak Musim Hujan, BMKG Ingatkan Hujan Lebat di Wilayah Ini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, sekitar 55% lebih wilayah Zona Musim Indonesia (ZOM) bakal memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari-Februari 2024.
Dalam keterangan di situs resmi BMKG disebutkan, selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal 5-7 Februari 2024, terjadi curah hujan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Indonesia. Yaitu:
- Cilacap (62.0 mm/hari)
- Juanda (60.3 mm/hari),
- Luwu Utara (53.8 mm/hari),
- Padang Panjang (89.5 mm/hari)
- Jayapura (73.0 mm/hari)
- Balikpapan (62.0 mm/hari)
- Jambi (53.0 mm/hari)
- Stagen Kotabaru (56.0 mm/hari)
- Bali (118.9 mm/hari)
- Makassar (52.0 mm/hari).
Sedangkan curah hujan intensitas ekstrem terjadi di Perak Surabaya (166.0 mm/hari).
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah.
Karena itu, BMKG memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia agar waspada potensi hujan intensitas sedang-lebat.
Dinamika iklim dan cuaca tersebut adalah:
- aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan
- aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang turut memicu peningkatan potensi awan hujan
- terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.
Berikut wilayah RI yang diingatkan BMKG waspada hujan sedang-lebat pada periode 9-14 Februari 2024:
1. Sumatra Barat
2. Jambi
3. Bangka Belitung
4. Sumatra Selatan
5. Bengkulu
6. Lampung
7. Banten
8. DKI Jakarta
9. Jawa Barat
10. Jawa Tengah
11. DI Yogyakarta
12. Jawa Timur
13. Kalimantan Barat
14. Kalimantan Tengah
15. Kalimantan Timur
16. Kalimantan Utara
17. Kalimantan Selatan
18. Sulawesi Utara
19. Gorontalo
20. Sulawesi Tengah
21. Sulawesi Barat
22. Sulawesi Selatan
23. Sulawesi Tenggara
24. Maluku Utara
25. Papua Barat
26. Papua.
Untuk itu, lanjut Guswanto, BMKG telah BMKG mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama puncak musim hujan ini dengan menempatkan 1 unit Mobile Weather Radar di Stasiun Meteorologi Kertajati sejak tanggal 31 Januari 2024.
Alat itu akan memantau perkembangan cuaca secara terkini di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Resolusi spasial data radar cuaca yang dihasilkan dari mobil radar tersebut mencapai 250 meter dengan resolusi temporal data sekitar 05-10 menit.
Sementara itu cakupan areanya hingga 120 km yang meliputi wilayah Bandung, Subang, Cirebon, Sumedang, Tasikmalaya, Banjar, Tegal, Indramayu, Kuningan dan Purwakarta.
"Mobile Radar BMKG ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan Aerodrome Warning bagi pesawat yang akan take off dan landing di Bandara Kertajati," ujarnya.
Selain itu, produk Citra Radar yang dihasilkan dapat digunakan untuk meningkatkan layanan informasi peringatan dini cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
"Sementara, pihak-pihak terkait diharapkan memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan," kata Guswanto.
"Serta, menata lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif," pungkasnya.
[-]
-
BMKG Ingatkan Petaka Intai RI, Tanda-tandanya Sudah Muncul(dce/dce)
Sentimen: positif (94.1%)