Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Netanyahu Perintahkan Pasukan Israel Merangsek Maju ke Rafah
Okezone.com Jenis Media: Nasional
ISRAEL – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu juga mengkonfirmasi pada Rabu (7/2/2024) bahwa pasukan Israel telah diperintahkan untuk bersiap beroperasi di kota Rafah di Gaza selatan, tempat puluhan ribu warga Palestina melarikan diri untuk menghindari pertempuran.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres memperingatkan memperluas konflik hingga ke Rafah akan secara eksponensial meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan di kota tersebut,
“Kami takut akan invasi Rafah,” kata seorang pengungsi di Penyeberangan Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kepada BBC Arab.
“Kami tidur dalam ketakutan dan duduk dalam ketakutan. Tidak ada makanan, dan cuaca dingin,” lanjutnya.
Sementara itu, Netanyahu juga telah menolak usulan Hamas soal gencatan senjata di Gaza. Komentar pemimpin Israel tersebut merupakan pukulan terhadap upaya berkelanjutan AS untuk mencapai kesepakatan yang digambarkan oleh Menlu AS Antony Blinken sebagai jalan terbaik ke depan, meskipun ia memperingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Selama konferensi pers pada Rabu (7/2/2024), Blinken mengatakan ada beberapa hal yang jelas-jelas tidak dapat dimulai dalam usulan balasan Hamas.
"Kami pikir hal ini akan menciptakan ruang bagi tercapainya kesepakatan, dan kami akan berupaya mencapainya tanpa henti sampai kami mencapainya,” terangnya.
Sharone Lifshitz, yang orang tuanya termasuk di antara mereka yang diculik di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober dan dibawa ke Gaza, mengatakan kepada program Newshour BBC bahwa penolakan Netanyahu terhadap persyaratan gencatan senjata Hamas bisa menjadi hukuman mati bagi lebih banyak sandera.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Ibu Lifshitz yang berusia 85 tahun, Yocheved, kemudian dibebaskan tetapi ayahnya, Oded, masih ditahan.
“Ayah saya sendiri berusia 83 tahun, dia lemah, dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi,” ujarnya.
"Saya tidak tahu apakah perdana menteri memikirkan dia, atau apakah dia sudah menganggapnya sebagai seseorang yang akan kembali dalam peti mati,” lanjutnya.
Sikap Netanyahu juga menyoroti ketidaksesuaian mendasar yang terus berlanjut antara rencana AS dan Israel untuk masa depan Gaza.
Dia bersikeras pada sebuah entitas di mana Israel mempertahankan kontrol keamanan secara keseluruhan, dan Gaza dijalankan oleh badan-badan lokal yang tidak memiliki hubungan dengan Hamas atau kelompok lain.
Sentimen: negatif (99.2%)