Sentimen
Positif (93%)
8 Feb 2024 : 09.10
Informasi Tambahan

Event: SEA Games

Partai Terkait

Sigit Nugroho kepada Erick Thohir: Mana Mungkin Negara Surplus Beras Belajar ke Negara yang Babak Belur dalam Industri Pangan?

8 Feb 2024 : 09.10 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Sigit Nugroho kepada Erick Thohir: Mana Mungkin Negara Surplus Beras Belajar ke Negara yang Babak Belur dalam Industri Pangan?

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir yang menyebut negara Vietnam ingin meniru konsep food estate Indonesia, terus menjadi perbincangan luas masyarakat.

Betapa tidak, Vietnam yang merupakan negara surplus pangan terutama beras, dianggap tidak rasional jika menjadikan Indonesia sebagai tujuan pembelajaran terkait program food estate. Belum lagi, proyek itu jauh dari kata sukses, bahkan banyak dinilai mengalami kegagalan.

Merespons hal itu, simpatisan Anies Baswedan, Sigit Nugroho mengatakan, publik harus cerdas mencerna sebuah informasi.

"Soal pernyataan Erick Thohir bahwa Vietnam ingin tiru food estate Indonesia, kita lihat latar belakang mereka sebagai negara pengekspor beras terbesar kedua untuk Indonesia (setelah Thailand). Di sini agak kontradiktif," ujar Sigit kepada fajar.co.id, Selasa (6/2/2024).

Dikatakan Sigit, Indonesia saat ini dalam posisi negara pengimpor beras karena tidak mampu swasembada pangan.

"Di era Presiden Jokowi, impor beras memecahkan rekor tertinggi dari catatan sebelumnya (2.750.476, 2 ton zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), kini jadi 3,5 juta ton tahun 2024," Sigit menuturkan.

Sementara pada lain sisi, kata Sigit, Vietnam dikenal sebagai pengekspor beras yang tergolong berhasil di kawasan Asia tenggara.

"Menurut Kantor Statistik Umum (General Statistics Office) Vietnam, negara itu mengekspor hampir 7,8 juta ton beras," ucapnya.

"Dengan pendapatan sebesar 4,4 miliar dolar AS (1 dolar AS sama dengan Rp15.504) pada periode Januari-November 2023," lanjut eks pengurus DPN Partai Gelora ini.

Menyinggung wacana Vietnam untuk belajar dengan Indonesia, Sigit mengaku geleng-geleng kepala.

"Mana mungkin negara surplus beras belajar ke negara yang babak belur dalam industri pangan? Food Estate pun di masyarakat lebih dikenal sebagai proyek gagal," tukasnya.

Dijelaskan Sigit, terlebih setelah Green Peace membongkar produk Food Estate berupa singkong yang gagal total, lalu dimodifikasi jadi jagung.

"Itu pun pakai polybag, dalam jumlah minim pula. Ini hanya untuk pencitraan menjelang Pemilu," timpalnya.

Diakui Sigit, Erick Thohir dikenal sukses sebagai Ketum PSSI karena mengantarkan Timnas Indonesia tembus ke 16 besar Piala Asia, Emas Sea Games, dan naik 31 level peringkat FIFA.

"Tapi itu berbanding terbalik dengan nilai dia jika bicara di arena politik, sebab akibat tegak lurus pada Presiden Jokowi, nilai dia terdegradasi," kuncinya.

Seperti diketahui, awalnya food estate diidentifikasi sebagai lahan untuk menanam singkong.

Namun, belakangan, terjadi pergeseran fokus tanaman, dan dilakukan panen jagung di lahan tersebut, mengundang keraguan terkait konsistensi program tersebut. (muhsin/fajar)

Sentimen: positif (93.4%)