Hitung-hitungan Adian Natipulu: Ganjar Presiden, Anies Wantimpresnya, Prabowo Didiskusikan Nanti

7 Feb 2024 : 07.19 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Hitung-hitungan Adian Natipulu: Ganjar Presiden, Anies Wantimpresnya, Prabowo Didiskusikan Nanti

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Usai debat pamungkas Pilpres 2024, perbincangan hangat terus berlanjut dengan penilaian dari berbagai kalangan terhadap para Capres yang tampil. 

Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo telah menguraikan gagasan visi dan misi mereka di hadapan rakyat Indonesia.

Salah satu politikus PDIP, Adian Natipulu, memberikan hitung-hitungan dan pandangannya usai debat. 

Menurut Adian, khususnya dalam pembahasan Bansos, yang dinilai layak menjadi Presiden adalah Ganjar Pranowo.

"Kalau dari debat yang terkait soal itu (Bansos), saya pikir itu sudah selesai," ujar Adian pada acara layar tancap "Mata Najwa Nobar Debat Capres", Minggu (4/2/2024).

Blak-blakan, berdasarkan penilaian hasil debat, Ganjar layak menjadi Presiden. Sementara Anies sebagai Wantimpres. 

"Presidennya Ganjar, Wantimpresnya Anies. Nah Prabowo kita diskusikan nanti. Kira-kira seperti itu," timpalnya. 

Dilansir dari Wikipedia, Dewan Pertimbangan Presiden biasa disingkat Wantimpres. Merupakan lembaga pemerintah nonstruktural Indonesia yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden. 

Wantimpres pertama kali dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007. 

Lembaga ini merupakan kelanjutan dari Dewan Pertimbangan Agung yang dibubarkan setelah Perubahan Ke-4 UUD 1945.

"Kelihatan betul bahwa lempar bola itu Ganjar," Adian menuturkan.

Diungkapkan Adian, posisi Anies pada debat pamungkas, merupakan alat Ganjar untuk mengkritik pemerintah saat ini. 

"Jadi kalau Anies dalam perdebatan tadi posisinya dia alatnya Ganjar untuk mengkritik pemerintah sekarang," sebutnya. 

"Cerdas luar biasa, semakin bangga saya memilih untuk Ganjar Pranowo," tandasnya. 

Seperti diketahui, dalam debat pamungkas, Anies Baswedan menyebut jika pemberian bansos harus melalu birokrasi pemerintahan. Bukan dibagikan langsung di pinggir jalan.

Sementara, pemberian bansos sebelumnya dilakukan Presiden Jokowi di pinggir jalan dan di depan istana dengan memberikan kepada pengendara yang lewat.

"Pemberian bansos harus tepat saran artinya diberikan informasi data akurat dan mekanisme pemberian harus birokrasi, bukandibagikan d pinggir jalan apalagi diberikan langsung di lokasi," kata Anies.

"Kalau dibutuhkan tiga bulan lagi yah diberikannya tiga bulan lagi, bukan dirapel semuanya. Itu bansos tanpa pamrih," lanjutnya.

Anies mengungkapkan jika dirinya punya program bansos yang membuat penerima menjadi tepat sasaran.

"Bansos harus bisa dipastikan mereka yang miskin pra sejahtera itu termasuk di dalamnya, karena itu kami menyusun bansos plus," pungkasnya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (48.5%)