FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Komentar kontroversial kembali datang dari Pegiat Media Sosial (Medsos), Denny Siregar, terkait kondisi Istana saat ini.

Melalui unggahannya di aplikasi X @Dennysiregar, Denny Siregar memberikan pandangan tajam tentang kondisi politik dan sosial yang tengah berkembang.

Denny Siregar menyebut Istana saat ini sudah seperti neraka.

"Istana udah kayak neraka," ujar Denny (6/2/2024).

Dalam unggahannya, dia menggambarkan bahwa api kemarahan telah menyebar kemana-mana karena banyak Guru Besar dari berbagai Universitas mulai bicara dan membuka kampus-kampusnya untuk mimbar bebas.

"Api kemarahan menyebar kemana-mana, banyak Guru Besar dari berbagai Universitas mulai bicara dan membuka kampusya untuk mimbar bebas," Denny menuturkan.

Dia menyebutkan bahwa semangat saat ini mengacu pada Gerakan Reformasi 1998, mulai menyebar, dan mahasiswa mulai memahami situasi.

Denny Siregar menyampaikan pandangannya bahwa situasi ini membuat panik dan meningkatkan tekanan di kalangan elit politik.

Unggahan tersebut menciptakan berbagai reaksi dan perbincangan di media sosial, dengan beberapa pihak setuju atau mendukung pandangan Denny Siregar, sementara yang lain merasa skeptis atau menentang pandangan tersebut.

"Spirit 98 mulai menyebar. Mahasiswa mulai paham. Mustahil satu putaran. Ini membuat panik dan meningkatkan tekanan," tandasnya.

Dikatakan produser film "Sayap-sayap Patah" itu, semakin mahasiswa menekan, semakin tinggi semangat perlawanan.

"Putaran kedua, gelombang tsunami akan membesar melahap semua kesombongan dan keserakahan," kuncinya.

Komentar Denny Siregar ini menjadi salah satu bagian dari dinamika perbincangan publik terkait politik dan situasi sosial di Indonesia.

Khususnya dalam konteks isu-isu yang sedang berkembang dan peran mahasiswa serta kalangan intelektual dalam menyampaikan pandangan kritis.

(Muhsin/fajar)