FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, memberikan sanjungan atas penampilan Anies Baswedan dalam debat pamungkas Pilpres. 

Syaikhu menyatakan, publik menyaksikan gagasan yang komprehensif dari Anies, terutama terkait prioritas pendidikan dan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga pendidik.

"Semalam kita menyaksikan bagaimana gagasan mas Anies Baswedan yang komprehensif," ujar Syaikhu dalam keterangannya di aplikasi X @Syaikhu_ahmad (5/2/2024). 

Dalam pernyataannya, Syaikhu menyoroti fokus Anies Baswedan pada sektor pendidikan sebagai langkah strategis untuk memajukan bangsa. 

Pendidikan menjadi salah satu pijakan utama dalam pembangunan suatu negara, dan Syaikhu menilai bahwa visi Anies dalam hal ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Tentang prioritas pendidikan dan kesehahteraan guru, dosen dan tenaga pendidik misalnya. Inilah pondasi agar bangsa kita maju," tukasnya. 

Sanjungan tersebut menunjukkan dukungan dan apresiasi PKS terhadap pencapaian dan visi Anies Baswedan. 

Sebagai tokoh politik yang memiliki pengaruh signifikan, Syaikhu turut membantu membangun narasi positif seputar Anies dan mengukuhkan posisinya di mata pendukung dan partai.

"Mari terus kita gaungkan semangat perubahan!," tandasnya. 

Sebelumnya, Anies mengungkapkan jika pemerintah tidak boleh pelit mengeluarkan dana di sektor pendidikan. 

Anies berpandangan jika dana untuk pendidikan merupakan suatu investasi.

"Pandanglah sebagai investasi, negara jangan pelit sama guru, anggap itu investasi," kata Anies dalam debat.

Menanggapi gagasan Anies, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku banyak setuju.

Menurut Prabowo jawaban Anies bagus dan relevan. Dia mengakui hal itu karena Anies Baswedan merupakan mantan Menteri Pendidikan di era periode pertama Jokowi.

"Saya menilai jawaban pak Anies baik, bagus relevan, dan banyak setuju dengan jawaban tersebut, maklum beliau mantan Mendikbud," imbuhnya. 

Prabowo menambahkan, perbaikan sistem pendidikan juga perlu dilakukan agar sistem yang selama ini kurang bisa dimaksimalkan.

"Kita harus audit dan sistem kurang baik kita perbaiki, kita harus berani membenahi sistem yang kurang baik," tegasnya.

(Muhsin/fajar)