JAKARTA - Dalam acara debat Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo yang merupakan Capres Nomor Urut 3 menyampaikan tiga janji saat memberikan pernyataan penutup dalam debat terakhir Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Tiga janji tersebut adalah kepada 'Taat Kepada Tuhan, Patuh Kepada Hukum, dan Setia Kepada Rakyat’.

Wakil Deputi Bidang Y & Z Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud / Wakil Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM), Achyar Al Rasyid mengatakan bahwa janji tersebut merupakan komitmen Ganjar-Mahfud untuk rakyat dan Bangsa Indonesia.

BACA JUGA:

Ganjar: Debat Terakhir Paling Penting Didengarkan oleh Masyarakat 

"Janji yang diungkapkan Pak Ganjar dalam debat tadi malam merupakan sebuah hal yang sangat sakral dalam politik, karena ketika seorang politisi berjanji bahwa di sana terdapat dua sisi apakah itu merupakan sebuah komitmen Ganjar-Mahfud untuk menepatinya sebagai wujud mengabdikan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia dan komitmen untuk memimpin Indonesia atau sebaliknya, satu hal yang pasti janji yang diucapkan Pak Ganjar saya sangat yakin itu merupakan bukti bahwa beliau adalah Calon Presiden yang paling siap,” ucapnya, Senin (5/2/2024).

Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia 2022-2023 itu mengatakan bahwa janji tersebut merupakan wujud bahwa Rakyat Indonesia butuh pemimpin yang serius, berani dan taat kepada Tuhan.

“3 janji yang disebutkan Pak Ganjar itu merupakan sebuah hasil kontemplasi Pak Ganjar ketika sering melakukan kampanye langsung dimasyarakat bahkan sampai menginap dirumah-rumah warga untuk mendengar langsung aspirasi rakyat dan ini hanya dilakukan oleh Pak Ganjar sebagai Calon Presiden Indonesia,” ujarnya.

 BACA JUGA:

Achyar juga menyampaikan salah satu yang akan menjadi fokus Ganjar Pranowo adalah membangun sarana dan prasarana kesehatan yang memadai untuk masyarakat.

"Dalam debat Capres, Pak Ganjar siap menerapkan kembali alokasi wajib anggaran untuk kesehatan sebesar 5 sampai 10 persen dari postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adapun anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun 1 desa, 1 faskes, 1 Nakes yang saat ini hanya ada 10,292 puskesmas di Indonesia dari total 83.794 pada tahun 2022 menurut data BPS itu berarti hanya sekitar 12% sekian saja desa yang memiliki puskesmas,” tambah Kandidat Ph.D., Urban Planning, Tianjin University, Tiongkok ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Di akhir, Achyar juga mengatakan bahwa Ganjar Pranowo juga mengajak masyarakat untuk menjaga proses politik demokrasi dengan baik, termasuk melawan nepotisme dan upaya-upaya untuk merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Debat tadi berjalan dengan sejuk dan tentram ini juga harus kita lakukan dimasyarakat bahwa politik demokrasi itu harus riang gembira namun kita juga tidak boleh lengah dengan bahaya laten nepotisme dalam politik yang sampai mengorbankan keluhuran demomrasi, khususnya yang dilakukan oleh orang-orang yang menghalalkan segala cara tanpa melewati sebuah proses dari bawah yang dibantu oleh gelapnya kekuasaan,” tutupnya.