Sentimen
Negatif (97%)
5 Feb 2024 : 11.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Seoul, Pyongyang, Moskow

Partai Terkait

Moskow Kritik Kasar ke Presiden Yoon Suk Yeol, Korsel Panggil Dubes Rusia

5 Feb 2024 : 11.20 Views 4

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Moskow Kritik Kasar ke Presiden Yoon Suk Yeol, Korsel Panggil Dubes Rusia

Seoul -

Korea Selatan (Korsel) memanggil Duta Besar Rusia Georgy Zinoviev untuk menyampaikan protes keras atas kritikan yang dilontarkan Moskow terhadap Presiden Yoon Suk Yeol terkait komentar soal Korea Utara (Korut). Otoritas Seoul merasa keberatan dengan kritikan Moskow yang dianggap menggunakan kata-kata kasar.

Seperti dilansir Reuters, Senin (5/2/2024), Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Korsel untuk urusan politik, Chung Byung Won, memanggil Zinoviev pada Sabtu (3/2) waktu setempat untuk memprotes kritikan Rusia yang dinilai hanya akan berdampak negatif bagi hubungan kedua negara.

"Wakil Menteri Chung mengatakan sangat disesalkan bahwa Rusia mengabaikan kebenaran dan tanpa syarat melindungi Korea Utara, sembari mengkritik pernyataan pemimpin kami dengan bahasa yang sangat kasar, dan menekankan bahwa hal ini hanya akan memperburuk hubungan Korea Rusia," sebut Kementerian Luar Negeri Korsel dalam pernyataannya.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Rusia Vladimir Putin memperdalam hubungan dengan Korut, rival Korsel, sejak menginvasi Ukraina tahun 2022 lalu. Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), mengecam apa yang mereka sebut sebagai pengiriman rudal Pyongyang yang signifikan ke Moskow untuk membantu upaya perang di Kyiv.

Presiden Yoon dalam rapat dengan jajaran pejabat pertahanan dan keamanan pada Rabu (31/1) lalu mengkritik kesepakatan perdagangan senjata antara Korut dan Rusia, yang dinilainya mengabaikan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Rezim Korea Utara mengalami kesulitan semata-mata demi mempertahankan rezim totaliter yang diwarisinya, sementara secara terang-terangan mengabaikan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB dengan berdagang senjata dengan Rusia," sebut Presiden Yoon dalam komentarnya.

Keesokan harinya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut komentar Presiden Yoon "sangat bias".

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sentimen: negatif (97%)