Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Cilangkap, Timika
Tokoh Terkait
Pilot Susi Air Philip Mehrtens Mengaku Sehat dalam Tawanan TPNPB
Tirto.id Jenis Media: News
tirto.id - Dalam video yang dikirimkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mehrtens, buka suara perihal kondisinya.
Philip adalah pilot yang disandera sejak 7 Februari 2023 oleh TPNPB-OPM. "Hari ini, Senin, 24 April 2023. Sekarang hampir tiga bulan dari waktu OPM menangkap saya di Paro. Saya masih hidup, masih sehat. Saya makan yang baik, minum yang baik," ucap dia.
“Saya tinggal bersama orang di sini. Kita duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama. Tidak ada masalah dengan saya. Indonesia lepas (kerahkan) POM (polisi militer) di daerah sini. Jadi tidak usah lepas POM, itu bahaya untuk saya dan orang-orang di sini," lanjut Philip.
Dia pun mengulangi kalimatnya dalam Bahasa Inggris. Ketika bicara, dua anggota TPNPB mengapit Philip. Mereka bertiga duduk.
Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin, yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka. FOTO/TPNPB-OPM
Pengerahan Pasukan
Di sisi lain, 36 tentara diterjunkan dalam operasi penyelamatan Philip. Lima orang prajurit tewas akibat baku tembak dengan TPNPB-OPM di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga pada 15 April 2023.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun berujar soal siaga tempur. “Tentu dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu, kami ubah jadi operasi siaga tempur,” kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Selasa, 18 April 2023.
“Di Natuna ada operasi siaga tempur laut, kalau di sini [daerah konflik di Papua] ada operasi siaga tempur darat, artinya ditingkatkan,” kata Yudo menambahkan.
Kapuspen TNI Laksamana Muda, Julius Widjojono menjelaskan soal siaga tempur prajurit.
“Peningkatan siaga tempur dilakukan hanya di daerah-daerah rawan, daerah yang ditandai sebagai pusat-pusat operasi mereka (TPNPB). Adapun secara fisik kekuatan alat utama dan persenjataan tidak ada perubahan," ucap dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 April.
Julius bilang, siaga tempur ini dilakukan lantaran agresivitas kelompok bersenjata makin tidak terkendali, testimoni perilaku TPNPB disampaikan langsung oleh prajurit yang selamat. Kisah lain dari pengakuan prajurit terdepan dihadapkan dengan taktik tempur TPNPB yakni menggunakan ibu dan anak-anak sebagai tameng dan merebut senjata TNI.
“Patut dicatat metode-metode dengan pendekatan soft approach, pendekatan hukum sudah dan terus dilakukan, pemisahan penduduk dan separatis juga dilakukan. Bukankah metode ini sudah berjalan sangat lama?" ujar Julius.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Wartawan Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (16/4/2023). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.
Sentimen: netral (48.5%)