Sentimen
Negatif (66%)
3 Feb 2024 : 07.44
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

JK Pernah Beri Peringatan ke Megawati soal Jokowi: Bahaya Kalau Jadi Presiden

3 Feb 2024 : 07.44 Views 1

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

JK Pernah Beri Peringatan ke Megawati soal Jokowi: Bahaya Kalau Jadi Presiden

KNews.id – Wapres ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) membeberkan fakta sebelum Megawati Seokarnoputri selaku Ketua Umum PDIP mengutus Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden. JK mengaku memberikan peringatan kepada putri presiden pertama RI Ir Soekarno itu.

Hal itu diungkap oleh Jusuf Kalla saat berbincang dengan Abraham Samad. Ia juga menyinggung soal dirinya yang memperkenalkan Jokowi pertama kali ke Megawati. Saat itu JK mengenalkan Jokowi ke Ketum PDIP untuk dijadikan Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, kala itu Jokowi menarik perhatiannya karena memiliki potensi memimpin Jakarta.

Hal tersebut ia dasari atas keberhasilan Joko Widodo dalam memimpin Kota Solo. “Ini (Jokowi) orangnya rendah hati, low profile, dan juga dia bisa memimpin suatu kabupaten atau kota,” ujar Jusuf Kalla dalam kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP.

“Maka, menurut saya wajarlah dengan cara begitu dia pemimpin suatu daerah, gubernur. Karena itu saya promosikan ke Bu Mega,” lanjut JK. Karena dikenalkan olehnya, akhirnya Megawati mendeklarasika Jokowi sebagai calon Gubernur di Pilkada DKI Jakarta pada 2012 lalu. Singkat cerita, Jokowi memenangkan Pilkada dam menjadi Gubernur Jakarta.

Namun belum genap satu periode menjabat sebagai gubernur, PDIP mengusungnya untuk maju di Pilpres 2014. Ia pun akhirnya maju dan memenangkan Pilpres bahkan selama dua kali. Atas hal tersebut, Jusuf Kalla mengaku banyak disalahkan oleh banyak pihak karena mengenalkan sosok Jokowi hingga menjadi seorang presiden.

Banyak yang menilai Jokowi saat itu diaggap belum cocok untuk memimpin negara. Atas tuduhan tersebut, JK mengaku membela diri dengan menyebut dirinya hanya berpikiran bahwa Jokowi hanya cocok sebagai gubernur bukan presiden.

“Jadi banyak yang menyalahkan saya, ‘Ini gara-gara bapak ini.’ Bukan (presiden), untuk gubernur cocoklah,” jelasnya. Tak hanya itu, bahkan Jusuf Kalla mengaku memberikan warning kepada Megawati sebelum mengusung Jokowi sebagai capres saat itu. Ia menyebut Jokowi belum memiliki pengalaman yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin negara.

“Tapi saya kan kasih memang warning pada waktu mau presiden kan. Wah kalau mau baru 2 tahun di bahaya kalau jadi presiden, pengetahuannya belum cukup, pengalamannya belum cukup,” ungkap JK. Warning darinya itu didengar oleh Megawati.

Ia lantas mengutus JK menjadi wapres Jokowi. “Karena itu Ibu Mega minta saya mendampingi dia, karena saya berpengalaman. Beliau kurang pengalaman. Kan begitu jadinya,” bebernya.

Selama menjabat bersama Jokowi, JK mengaku berjalan dengan baik. “Ya saya juga tidak pernah minta sebenarnya, hanya diminta untuk mendampingi dan saya lakukan itu selama 5 tahun. Dan selama 5 tahun tidak kan bermasalah apa-apa. Aman aja kan,” ujar JK.

Namun kini menurutnya Jokowi telah berubah. Ia bahkan menyebut Jokowi sudah melanggar etika dan aturan yang berlaku. “Kok tiba-tiba begini? Tiba-tiba ingin melanggar berbagai etik-etik, kebiasaan, aturan-aturan. Karena itulah saya ingin mudah-mudahan beliau kembali berpikir, berdoa untuk keselamatan bangsa ini. Ya karena jangan melanjutkan usaha seperti ini,” harapnya.

Singgung soal Pengkhianatan Belakangan ini hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan tengah merenggang. Banyak pihak yang menduga merenggangkan hubungan Jokowi dengan Megawati terjadi karena alasan Pilpres.

Bahkan banyak beredar sebuah video di media sosial yang melihatkan Megawati dan Jokowi tampak ada jarak. Menanggapi hal tersebut, wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla tanpa membenarkan hal itu.

“Saya tidak tahu. Cuma sama-sama kita baca, mungkin saja,” ujat Jusuf Kalla dalam kanal YouTube Abraham Samad SPEAK U, JK pun menegaskan bahwa Megawati adalah orang yang tak mudah melupakan pengkhianatan orang lain terhadap dirinya.
(Zs/Tv.1)

Sentimen: negatif (66.6%)