Sentimen
Negatif (64%)
1 Feb 2024 : 13.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Gibran Diseret ke Pengadilan oleh Almas Tsaqibbirru Mahasiswa yang Membuatnya Lolos Syarat Cawapres Rp10 Juta Atas Kasus Ini

1 Feb 2024 : 13.07 Views 1

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Gibran Diseret ke Pengadilan oleh Almas Tsaqibbirru Mahasiswa yang Membuatnya Lolos Syarat Cawapres Rp10 Juta Atas Kasus Ini

KNews.id – Almas Tsaqibbirru menggugat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka atas perkara wanprestasi. Gugatan itu terdaftar di Pengadilan Negeri Surakarta, Senin (29/1/2024). Perlu diketahui bahwa Almas merupakan pemohon dari Putusan Nomor 90/PUU-XXI/2023.

Saat itu, Almas merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta. Putusan itu merupakan putusan terkait batas usia capres dan cawapres yang memperbolehkan seseorang di bawah usia 40 tahun maju asal pernah menjadi Kepala Daerah. Dengan dikabulkannya gugatan Almas, Gibran bisa maju menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Adapun gugatan Almas yang terdaftar pada Senin (29/1/2024) itu dapat dilihat melalui laman resmi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP). Gugatan itu tercatat pada nomor perkara 25/Pdt.G/2024/PN Skt.

Ini merupakan gugatan kedua Almas kepada Gibran Rakabumin Raka. Almas juga pernah menggugat Gibran atas dugaan wanprestasi pada 22 Januari 2024 atau satu pekan sebelum gugatan kedua. Gugatan pertama Almas teregister dalam nomor perkara 2/Pdt.G.S/2024/PN Skt.

Gugatan pertama Almas kepada Gibran berkaitan dengan wanprestasi yang dilakukan Gibran kepada Almas yang merugikan Almas sebesar Rp10 juta rupiah. Almas pun meminta Majelis Hakim untuk memerintahkan Gibran membayar Rp10 juta dan denda keterlambatan sebesar Rp1 juta satu harinya apabila tidak dibayarkan sejak 14 hari putusan yang berkekuatan hukum tetap.

Belakangan, Majelis Hakim yang menolak gugatan yang diajukan Almas.

“Menimbang, bahwa wanprestasi yang dimaksud Penggugat di dalam gugatannya setelah Hakim pelajari tidak ditemukan adanya perjanjian tertulis maupun tidak tertulis sifatnya masih persangkaan adanya perjanjian dari pihak Penggugat (bersifat abstrak) sehingga pembuktiannya tidak sebagaimana pembuktian yang di syaratkan dalam gugatan sederhana,” tulis amar putusan itu yang dikutip dari situs SIPP PN Surakarta.

“Menetapkan, menyatakan gugatan penggugat bukan gugatan sederhana. Kedua, memerintahkan panitera untuk mencoret perkara nomor 2/Pdt.G.S/2024/PN Skt dalam register perkara,” tulis amar itu.
(Zs/Tv.1)

Sentimen: negatif (64%)