31 Januari 2024 11:48 WIB

Sandiaga bercerita mundur dari jabatan Wagub DKI Jakarta saat maju di Pilpres 2019

Sandiaga Uno (instagram/sandiuno)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa seorang pejabat publik sebaiknya mundur dari jabatannya apabila maju di kontestasi pilpres.

Hal itu, ia sampaikan menanggapi rencana cawapres nomor urut tiga Mahfud Md yang akan mundur dari jabatan Menko Polhukam.

"Kalau saya sebagai paslon, maka yang akan saya lakukan dari pertama adalah mengundurkan diri, meminta izin Bapak Presiden untuk fokus kepada pencalonan," kata Sandiaga Uno di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (31/1/2024).

Komunitas Warteg Dukung AMIN di Pilpres, Gus Imin: Ini Menambah Kekuatan

Sandiaga mengatakan bahwa dirinya juga mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta usai menyatakan maju di Pilpres 2019. Hal itu,  kata dia, dilakukan agar tidak menyalahgunakan fasilitas negara dan bisa fokus kampanye.

"Karena kita tentunya selain daripada menghindari benturan kepentingan dan juga potensi penyalahgunaan fasilitas negara dalam kegiatan berkampanye. Tapi yang terpenting bahwa kita harus all out, kampanye setiap hari," ujarnya.

Ia bercerita bahwa dulu ia harus mengunjungi 17 titik dalam waktu sehari saat kampanye Pilpres 2019. Ia pun menyebut hal itu tidak bisa dilakukan apabila hanya mengandalkan cuti dari presiden.

"Kalau waktu saya dulu di (Pilpres) 2019, 12 sampai 17 titik per hari dan itu membutuhkan waktu, bukan cuti yang dibatasi hanya berdasarkan izin presiden atau satu hari dalam seminggu," bebernya.