Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Kasus: kebakaran
Bantah Luhut, Jubir Timnas AMIN: Tesla Mulai Beralih ke LFP, Indonesia Harus Batasi Produksi Nikel
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Juru Bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Hasreza atau akrab disebut Reiza Patters merespons statemen istana melalui Luhut Binsar Panjaitan mengenai paparan Muhaimin dan Tom Lembong mengenai hilirisasi nikel.
“Justru Pak Luhut terlalu reaktif menyikapi itu. Jelas kok bahwa produksi nikel Indonesia untuk membanjiri pasar nikel dunia lebih dari 50 persen supply,” ujarnya.
“Walaupun bukan satu-satunya penyebab harga nikel dunia turun drastis hingga 45 persen, peran Indonesia membanjiri pasar nikel dengan pasokan berlebih menyebabkan surplus dunia di tengah melemahnya konsumsi nikel dunia,” lanjut Hasreza.
Reiza mengungkapkan pula bahwa Tesla sudah mulai beralih ke LFP atau Lithium Ferro Phospat untuk baterai kendaraan listriknya.
“Fakta itu jelas dan bisa dibaca di media-media bagaimana Elon Musk sendiri mengatakan bahwa sebagian besar proyek elektrifikasi mereka adalah baterai berbasis LFP,” ucapnya.
“Bahkan dalam paper Master Plan Bagian 3 Tesla, mereka akan menggunakan baterai LFP untuk truk listrik berat jarak pendek yang disebut Semi Light,” imbuhnya. Menurut Reiza, Luhut menyerang di luar konteks dan narasinya menjadi serangan personal.
“Pak Tom Lembong dan Gus Muhaimin sudah di luar pemerintahan dan wajar saja jika menyerang kebijakan pemerintah,” ujarnya. “Yang diserang itu kebijakan dan diperkuat dengan data yang ada. Lalu Luhut menyerang balik dengan dasar opini sendiri yang datanya pun cuma dia sendiri yang tahu, sehingga sulit bagi publik untuk melakukan cross check,” lanjutnya.
Reiza menilai Indonesia harus membatasi produksi nikel agar cadangan dan produksi berjalan dengan seimbang. “Tidak cepat habis dan berpotensi menyebabkan kita justru menjadi konsumen nikel dunia akibat eksploitasi yang berlebihan,” katanya.
“Jadi, ya buat saya, tanggapan Pak Luhut itu seperti tanggapan orang yang kebakaran jenggot ketika kebijakannya yang ngawur dibuka ke publik,” imbuhnya.
Hilirasi Pangan
Anies mengungkapkan pandangan dan rencananya terkait industri hilirisasi di Indonesia jika dirinya terpilih sebagai presiden.
“Ke depannya kita akan mendorong serta memperluas dan kita akan mengajak pengusaha-pengusaha untuk mendorong hilirisasi di Indonesia,” kata Anies dalam forum ‘Dialog Capres’ yang digelar oleh APINDO’ di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan.
Anies menilai, investasi saat ini belum maksimal memberikan peluang untuk penyerapan tenaga kerja.
“Industrialisasi itu mau didorong diperluas. Kami lihat, kontribusi manufaktur pada PDB itu turun. Dalam hitungan kami, kami ingin kembalikan ke 22-23 persen di ujung tahun 2029,” tuturnya.
“Maka yang ingin dilakukan adalah reindustrialisasi, khususnya sektor padat karya. Tahun 2022 investasi sudah Rp1.200 triliun. Tapi penyerapan tenaga kerja per triliun investasi turun,” tambah Anies.
Dirinya menyorot kondisi investasi Indonesia saat ini meningkat, pertumbuhannya medioker, tapi penciptaan lapangan kerjanya turun.
“Kami lihat hilirisasi ini harus di berbagai industri mineral, jangan hanya di satu sektor nikel saja, tapi juga harus ke sektor-sektor yang lain,” beber Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai Indonesia perlu melalukan ekspansi free trade agreement dan preferential trade agreement demi membuka pasar-pasar ekspor baru. Untuk mencapai hal itu Anies menilai perlunya melakukan hilirisasi untuk komoditas di sektor pangan.
“Seperti coklat di Sulawesi Selatan, itu banyak sekali yang keluar tanpa nilai tambah. Kalau dorong digitalisasi di pertanian, perkebunan itu kita bisa ada nilai tambahnya absorb di domestiknya, daripada ekspornya,” pungkas Anies.
(Zs/Trbn)
Sentimen: negatif (78%)