Sentimen
Positif (33%)
30 Jan 2024 : 14.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Washington

Trump Disebut Bakal Kenakan Tarif Impor 60 Persen untuk Barang-Barang China jika Jadi Presiden Lagi

30 Jan 2024 : 14.24 Views 1

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Trump Disebut Bakal Kenakan Tarif Impor 60 Persen untuk Barang-Barang China jika Jadi Presiden Lagi

WASHINGTON DC, iNews.id - Mantan Presiden AS Donald Trump disebut berencana untuk mengenakan tarif impor sebesar 60 persen terhadap semua barang yang masuk dari China, jika dia kembali terpilih di Pilpres AS 2024.

Washington Post, dengan mengutip beberapa sumber, pada Minggu (28/1/2024) ini melaporkan bahwaTrump sudah mendiskusikan rencana tersebut dengan para penasihatnya. Dikatakan bahwa politikus Partai Republik itu sedang mempertimbangkan opsi untuk memulai serangan ekonomi baru dalam skala besar di China jika dia kembali ke Gedung Putih. Jika itu benar-benar terjadi, hal tersebut dapat menyebabkan perang dagang global.

Para ahli yang ditanya oleh surat kabar itu mengatakan, langkah semacam itu dapat menyebabkan gangguan besar baik bagi Amerika Serikat sendiri maupun ekonomi global. Pengaruhnya pun diperkirakan jauh lebih serius daripada dampak perang dagang masa jabatan pertama Trump.

Sampai berita ini ditulis, tim kampanye Trump belum menanggapi permintaan komentar Washington Post.

Amerika Serikat saat ini mengenakan tarif 25 impor persen terhadap barang-barangChina. Tahun lalu, realisasi impor China di negeri Paman Sam hampir mencapai 400 miliar dolar AS.

Hubungan antara Washington DC dan Beijing telah memburuk secara signifikan di bawah pemerintahan Trump, yang memulai perang dagang dengan China. Ketika Presiden AS Joe Biden berkuasa, situasinya tidak membaik. Kedua negara bahkan sering terlibat konfrontasi diplomatik, mulai menyangkut masalah Taiwan hingga insiden penghancuran balon China di wilayah udara AS.

Baru -baru ini, pemerintahan Biden telah mengambil beberapa langkah untuk menormalkan hubungan. Para pejabat senior AS dan China juga beberapa kali mengadakan pertemuan. Akan tetapi, pemulihan hubungan penuh antara Washington dan Beijing belum tercapai.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:


Sentimen: positif (33.3%)