29 Januari 2024 15:37 WIB

Tugas NU saat ini adalah memperbaiki kinerja dalam memenangkan Indonesia.

KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dalam Gelar Sastra Jawa Tengah 2023 di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah, Selasa (31/10). (Dok. Jitunews/Iskandar)

JAKARTA, JITUNEWS.COM — Tugas Nahdlatul Ulama (NU) adalah memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan mengurusi pemenangan capres tertentu. Hal ini disampaikan oleh Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.

"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus saat memberikan tausiyah dalam Pembukaan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Ponpes Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin (29/1).

Gus Mus berkelakar bahwa dirinya ketar-ketir ketika Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan. Dia mengaku kurang berkenan jika urusan Pilpres dibawa-bawa.

Di Usia 18 Tahun Bersumpah Siap Mati untuk Bangsa, Prabowo: Sumpah Itu Belum Saya Cabut

"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut Pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," ujar pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin itu.

"Untungnya tidak," lanjutnya disambut tawa hadirin.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa NU harus berperan nyata. Dia mengajak pihaknya memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia di tengah tantangan sejarah.

"Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," tutur Yahya.

Kemudian, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengingatkan pengurus NU tentang ketaatan terhadap keputusan organisasi.