Sentimen
Negatif (98%)
30 Jan 2024 : 07.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pasar Minggu

Apa Kita Mau Dipimpin Orang yang Menodai Etika?

30 Jan 2024 : 07.59 Views 16

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Apa Kita Mau Dipimpin Orang yang Menodai Etika?

JAKARTA, iNews.id - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara, Franz Magnis Suseno atau yang akrab disapa Romo Magnis, menyoroti pernyataan Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto tentang ndasmu etik. Dia merespons penyataan itu dengan bertanya kepada masyarakat apakah mau dipimpin oleh orang yang menodai etika.

"Kan sekarang kita menghadapi situasi etika ndasmu, apa kita mau dipimpin oleh orang yang menodai etika? Itu serius lho, tampak etika kekuasaan merosot," ujar Franz dalam acara yang digelar alumni SMA Top GUN di Triboon Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024).

Awalnya, Romo Magnis menyinggung situasi politik dalam kondisi genting jelang Pemilu 2024. Dia berprinsip untuk tak memilih pasangan yang dinilainya paling buruk.

"Apakah situasi itu genting? Iya. Saya mau sedikit jelaskan situasi genting itu, kemarin saya ditanyai sahabat saya Din Syamsuddin (Muhammad Sirajuddin Syamsuddin), 'Romo pilih siapa?' Saya jawab saya pegang pada prinsip saya, pokoknya jangan yang terburuk, yang terpilih yang lain, jadi saya akan putuskan kemudian," tuturnya.

Dia mengaku tak masalah dengan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Capres-cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Prabowo dan Mahfud MD.

"Saya tak punya masalah dengan pasangan AMIN, Anies-Muhaimin dan juga dengan pasangan Ganjar-Mahfud. Lalu, saya diminta ikut suatu acara Anies, dua hari lagi saya menolak, dengan alasan kaki saya belum begitu baik," katanya.

Dia lantas mengungkapkan alasan situasi politik genting jelang Pemilu 2024. Sebab, kata dia, banyak orang yang meninggal dan menjadi korban demi tegaknya demokrasi dan hak-hak asasi manusia atas dasar Pancasila, keyakinan, dan etika.

Hanya saja, saat ini etika justru dinodai hingga adanya tanda-tanda pemilu mendatang bakal dipengaruhi penguasa dan dimanipulasi.

"Kan sekarang kita menghadapi situasi etika ndasmu, apa kita mau dipimpin oleh orang yang menodai etika, itu serius loh tampak etika kekuasaan merosot, paling-paling kekuasaan yang disebut oligarki dan sebagainya, saya melihat ada tanda-tanda sekarang juga bukan hanya arah pemilihan mau dipengaruhi oleh penguasa, tapi tanda-tanda manipulasi," ujarnya.

"Kalau itu betul, kalau kita dapat kesan pemilihan yang akan datang tanggal 14 itu dicuri, betul-betul dicuri, kita dalam situasi gawat ya, lebih gawat dari sebelum reformasi," kata dia.

Editor : Rizky Agustian

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:


Sentimen: negatif (98.4%)