Sentimen
Negatif (99%)
29 Jan 2024 : 23.05

Video Ayah Minta Keadilan di Langkat Viral karena Anaknya Dicabuli

29 Jan 2024 : 23.05 Views 1

Sumutpos.co Sumutpos.co Jenis Media: News

Video Ayah Minta Keadilan di Langkat Viral karena Anaknya Dicabuli

STABAT, SUMUTPOS.CO – Beredar video berdurasi 46 detik yang menampilkan seorang pria yang diduga seorang ayah menangis meminta keadilan. Adapun kasus dimaksud yakni anaknya yang berusia 7 tahun diduga menjadi korban pencabulan.

Bahkan, korban yang sebut saja Mawar diduga dicabuli oleh dua orang pria. Video tersebut kemudian viral di media sosial.

Informasi diperoleh, peristiwa keji yang menimpa Mawar terjadi di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Belum diketahui pasti apakah korban dicabuli oleh kedua orang secara bersamaan atau bergiliran.

Kedua pelaku diduga berusia 40 tahun dan 15 tahun. Atas peristiwa keji yang menimpa Mawar, sang ayah sudah melaporkan hal ini ke Polres Langkat pada Kamis (11/1/2024).

Dalam video ini, sang ayah menangis di depan kamera untuk meminta keadilan. Dia meminta agar Satuan Reserse Kriminal Polres Langkat memberi atensi atau perhatian lebih terhadap kasus yang tengah diselidiki tersebut.

“Saya sebagai orang tua dari anak kami, karena orang gak punya, apa kami karena orang miskin tidak ditanggapi,” ujar ayah korban di dalam video sembari menangis yang dilihat wartawan, Senin (29/1/2024).

Sang ayah menilai, karena berasal dari orang yang tidak mampu, laporannya dibiarkan begitu saja. Bahkan muncul dugaan, kedua pelaku dibiarkan berkeliaran begitu saja.

Dalam kasus ini, korban sudah divisum dan beberapa saksi telah diambil keterangannya. “Kami orang yang tidak mampu, anak saya jadi korban kenapa dibiarkan saja. Tolong lah kami,” ujar ayah korban.

Terpisah, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Langkat, AKP Rajendra Kusuma sudah mengetahui hal tersebut. Dia menjelaskan, kasus sudah naik statusnya ke tahap penyidikan.

Disoal apakah kedua pelaku melakukan pencabulan secara bergiliran atau bersamaan, mantan Waka Polsek Pangkalansusu ini tidak dapat menjabarkan. “Sudah penyidikan, informasi lebih lanjut akan kami sampaikan,” tukasnya. (ted/ram)

Sentimen: negatif (99.9%)