Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: nepotisme
Jangan Mengaku Muda kalau Andalkan Nepotisme, Dinasti Itu Politik Prasejarah
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar kembali menyindir soal "anak muda" yang tak mencerminkan perilaku pemuda karena tabiat berpolitiknya menggunakan cara-cara lama untuk menutupi ketidakmampuannya.
"Jangan ngaku muda tapi kalau kelakuanmu adalah kelakuan prasejarah, mengandalkan ketidakmampuan dirinya, tetapi mengandalkan nepotisme dan dinasti," kata Muhaimin dalam acara deklarasi Relawan Kaula Muda Nusantara (Rekan) AMIN di Jakarta, Minggu (28/1/2024).
Ketika mengucapkan itu, Muhaimin berpidato di hadapan para relawan yang mayoritas pemuda-pemudi.
Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu menegaskan, muda bukan soal usia, melainkan soal kelakuan.
Baca juga: Kampanye Minim Gimik Anies-Cak Imin Diyakini Menarik Pemilih Mengambang
"Dinasti sama nepotisme itu sebuah perilaku politik prasejarah tua sekali, kerajaan, bahkan sebelum kerajaan. Ini melawan demokrasi," sebutnya.
Muhaimin tak menyebutkan langsung siapa sosok yang ia sindir, tetapi isu soal nepotisme dan politik dinasti ini kembali menyeruak setelah cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berhasil mendapatkan tiket pada Pilpres 2024.
Gibran (36) memperoleh tiket pencalonan itu hasil pelanggaran etika berat eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga ipar Jokowi, Anwar Usman, yang mengabulkan gugatan pengagum Gibran agar syarat usia capres-cawapres tidak mutlak 40 tahun.
Akibat putusan itu, Anwar dicopot dari kursi ketua MK oleh Majelis Kehormatan MK, yang menyatakan Anwar terlibat pelanggaran etika berat di balik penyusunan putusan perkara syarat usia itu
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (99.1%)