Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kab/Kota: Semarang
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dorong Mahfud Md Mundur dari Kabinet, Elite Partai Garuda Sesumbar Bakal Bayar Gaji Pokok Bulanan
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
27 Januari 2024 14:51 WIB
Teddy mengaku akan membayar gaji pokok Mahfud sejak mundur dari kabinet hingga pelantikan presiden.
Teddy Gusnaidi (Instagram)
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi meminta Mahfud Md tak sekadar “mengancam” mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo.
Teddy menyarankan agar Mahfud segera merealisasikan niat untuk melepas jabatan sebagai Menko Polhukam.
Mantan Dewan Pakar PKPI itu sesumbar bakal membayar gaji bulanan Mahfud sedari tak lagi menjadi menteri sampai pelantikan presiden baru.
Sandiaga Ungkap Kondisi Kabinet di Tengah Isu Menteri Mundur
“Jika masih memikirkan gaji, tidak apa-apa, saya bayarkan gaji pokok anda setiap bulan sampai pergantian Presiden,” kata Teddy lewat cuitan X @TeddGus, disitat Sabtu (27/1).
Menurut Teddy, kursi yang ditinggalkan Mahfud akan diisi oleh sosok yang lebih mumpuni. “Paling tidak, sampai pergantian Presiden, kita punya Menkopolhukam yang bisa bekerja,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Mahfud Md baru-baru ini mengungkapkan niatnya untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam. Dia mengaku akan mengambil langkah itu saat momennya pas.
"Saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik," kata Mahfud menjawab pertanyaan peserta acara ‘Tabrak Prof’ di Semarang, Selasa (23/1) malam.
Mahfud membeberkan alasan dirinya tak mundur sejak resmi diusung sebagai pasangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Karena ada sesuatu tugas negara yang harus saya, jaga jangan sampai kacau, apa yang sudah jadi harus saya jaga dalam rangka transisi. Dan saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya 4,5 tahun yang lalu dengan penuh ketulusan," jelas cawapres nomor urut 3 itu.
Tak Segera Mundur dari Kabinet, Mahfud Md Dicap Pengecut oleh Petinggi Partai GarudaSentimen: negatif (97.7%)