27 Januari 2024 19:10 WIB

Ganjar lantas meminta kepada pihak-pihak yang berpotensi menyalahgunakan kekuasaannya untuk bersikap netral di Pemilu 2024.

Ganjar Pranowo (X Ganjar Pranowo)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa situasi semakin rumit imbas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden boleh berpihak dan berkampanye di pilpres.

Ganjar lantas meminta kepada pihak-pihak yang berpotensi menyalahgunakan kekuasaannya untuk bersikap netral di Pemilu 2024.

"Jadi makin rumit rasanya, segera kembalikan netralitas kepada mereka yang punya potensi untuk menyalahgunakan. TNI, Polri, ASN, kepala daerah, dan tentu saja presiden," kata Ganjar pada wartawan di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).

Cak Imin: Presiden Harus Cuti Kalau Memihak

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu khawatir apabila presiden ikut kampanye, maka tidak menutup kemungkinan diikuti oleh pihak-pihak yang seharusnya netral di Pemilu 2024.

"Kalau (Jokowi) incumbent maka boleh, kalau tidak saya kira netralitas menjadi penting. Karena statement beliau sebelumnya semua harus netral, termasuk kepala daerah," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menilai pernyataan Jokowi yang menyatakan pejabat negara harus netral sudah tepat dibandingkan pernyataan akhir-akhir ini.

"Maka rasanya statement yang pertama menurut saya harus menjadi lebih pas untuk diterapkan. Kalau statement yang kedua rasanya harus dikoreksi, karena kita mempertaruhkan demokrasi ini dengan potensi intervensi dari mereka yang sedang memegang kekuasaan," pungkasnya.