Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Partai Terkait
Ada Isu Jokowi Minta 'Rujuk' dengan Megawati, Puan Maharani: Presidennya Mau?
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Puan Maharani tanggapi isu yang beredar terkait permohonan Presiden Joko Widodo ingin dipertemukan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Puan menuturkan, pintu PDIP selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin bertandang. Lebih lanjut, jika permintaan itu benar, Puan mempertanyakan kapan waktu yang diinginkan sang kepala negara untuk bertemu dengan ibunya.
"Saya tunggu kapan ketemunya," ujarnya.
Puan meyakini, di balik isu permintaan Jokowi menemui Megawati ada niat baik yang ingin disampaikan presiden usai berbagai dinamika politik yang terjadi.
Baca Juga: Laga Australia vs Indonesia Dipimpin Abdulla Hassan, Tim Garuda Punya Kenangan Buruk dengan Sang Wasit
"Presiden pasti punya iktikad baik, tidak mungkin presiden tidak punya iktikad baik. Iktikad baik harus ditanggapi dengan iktikad baik juga,"
Terlepas dari kapan dan apa maksud Jokowi ingin bertemu dengan Ketum PDIP, Puan memastikan kembali apakah rumor tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hanya kabar angin belaka.
"Pak presidennya mau ketemu nggak sama Bu Mega?" ucap Puan.
Isu Jokowi Minta 'Rujuk' dengan MegawatiBelakangan ramai beredar isu Presiden Joko Widodo meminta mediator dari PDI Perjuangan untuk mempertemukannya dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri setelah dinamika politik yang terjadi jelang Pilpres 2024 ini.
Rumornya permintaan itu diduga diajukan Jokowi sebagai upaya 'rujuk' dengan PDIP usai keretakan terjadi pascapencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari kubu berseberangan.
Terkait informasi yang berlalu-lalang di sejumlah media massa ini, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana angkat bicara.
Ari menuturkan sejauh ini Jokowi tidak membuat permintaan untuk bertemu dengan ketua umum PDIP seperti apa yang dinarasikan di luar istana.
Dia juga menegaskan tidak ada permohonan apa lagi yang dilandasi untuk kepentingan Pemilu 2024.
"Terkait dengan narasi yang dikembangkan seolah-olah ada permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu (Megawati) apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar," ujar Ari.
Lebih lanjut, Stafsus Jokowi juga memaparkan kabar angin itu telah dibantah oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Saya kira sudah dikonfirmasi juga oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Mas Hasto yang juga mengatakan tidak benar ada permintaan untuk pertemuan," tutur dia.***
Sentimen: negatif (100%)