Sentimen
Positif (61%)
27 Jan 2024 : 08.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Badung

Partai Terkait

Elite PKB vs PBNU soal Anggapan 'Korslet'

27 Jan 2024 : 15.46 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Elite PKB vs PBNU soal Anggapan 'Korslet'
Jakarta -

Pimpinan PKB bicara warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tak memilih pemimpin dari NU berarti korslet. Pernyataan elite PKB itu direspons keras oleh petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

PKB diketahui mengusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN), dalam Pemilu 2024.

"Kita pastikan visi-misi AMIN adalah untuk kemakmuran Indonesia. Kalau ada warga NU tidak memilih pemimpin dari NU menurut saya, korslet," kata Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, saat pidato di acara silaturahmi dan konsolidasi di Sunset 100 Hotel, Badung, Bali, Jumat (26/1).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jazilul mengatakan Anies-Muhaimin merupakan calon pemimpin yang memiliki niat baik. Dia meyakini pasangan AMIN dapat menjadi simbol persatuan.

"Kita punya pemimpin yang jelas ilmunya agamanya, memiliki niat yang baik. Itu pasangan nomor 1. Saya yakin Gus Imin kita jadikan beliau sebagai simbol pemersatu," ujarnya.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan Anies-Cak Imin akan mengantarkan Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur. Dia juga mengatakan AMIN bakal menghadirkan keadilan untuk kawasan Selatan dan Utara Bali.

"Setahu saya pemimpin Indonesia yang memiliki simbol persatuan adalah Gus Imin. Termasuk di Bali ingin ada keadilan untuk Bali Selatan dan Utara. Saya yakin Gus Imin mengantarkan Indonesia menuju negara adil makmur," ucapnya.

Waketum PKB Jazilul Fawaid menyampaikan hasil rapat pleno DPP PKB. (Agung Pambudhy/detikcom)

Respons Petinggi PBNU

Wasekjen PBNU Sulaeman Tanjung merespons pernyataan Jazilul Fawaid yang menyebut warga NU tak memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin korslet. Sulaeman membalas pihak AMIN dengan menyebut warga NU korslet apabila memilih kelompok 'kanan garis keras'.

"Warga NU itu sudah cerdas. Tidak akan pilih calon yang dekat dengan kelompok garis kanan, garis keras. Warga NU yang bermesraan dengan garis kanan itu yang korslet. Jangan dibalik-balik," kata Suleman Tanjung dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1).

Soal apa itu 'kanan garis keras', Sulaeman tidak menjelaskan lebih lanjut. Hanya, berdasarkan catatan detikcom mengenai spektrum ideologi politik di Barat, kelompok politik sayap kanan identik dengan kapitalisme konservatif yang menentang intervensi negara ke ekonomi pasar (prinsip 'laissez-faire'), pro-liberalisasi pasar.

Ideologi politik sayap kanan termasuk juga kelompok ultra-nasionalisme, chauvinisme, fasisme, Nazisme di Jerman, Hindutva di India, hingga apartheid.

Ulasan Debat Pilpres 2024

Temukan analisa debat capres-cawapres pilihanmu hanya di detikpemilu!

Sentimen: positif (61.5%)