Sentimen
Negatif (66%)
25 Jan 2024 : 16.36
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Tangerang

Tokoh Terkait
Kombes Pol Zain Dwi Nugroho

Kombes Pol Zain Dwi Nugroho

Ratusan Pedagang Menolak Direlokasi dari Pasar Anyar yang Sudah Memprihatinkan

25 Jan 2024 : 23.36 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Ratusan Pedagang Menolak Direlokasi dari Pasar Anyar yang Sudah Memprihatinkan

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 500 pedagang masih bertahan dari relokasi Pasar Anyar, Kota Tangerang. Pasalnya, mereka mengaku tidak ada kesepakatan yang jelas soal retribusi di tempat relokasi dan juga tempat relokasi yang dipisah.

Terpantau di area utama pasar yang sudah berdiri sejak 1987, bangunan utama pasar tersebut sudah sangat lapuk. Beberapa bagian bahkan ada yang bolong, berkarat dan rapuh. Aliran kali yang melintas di bawahnya juga memunculkan aroma tak sedap yang tajam, serta sampah yang menumpuk.

Beberapa pedagang sudah ada yang merapikan, mengemas dan membongkar sendiri lapak miliknya. Pembongkaran dengan inisiatif sendiri ini sebenarnya sudah dilakukan sejak kemarin secara persuasif dengan dibantu beberapa petugas Pemkot Tangerang dan pengamanan dari Kepolisian.

Namun, masih banyak juga pedagang yang memilih bertahan berjualan, menjajakan barang jualan sembako, beras, sayur mayur, daging sapi, tahu tempe, pakaian hingga emas.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat memantau pengosongan Pasar Anyar, berkali-kali mengimbau pedagang untuk segera bebenah dan pindah ke tempat relokasi yang sudah disediakan pihak PD Pasar, yakni di Plaza Sinta dan Metropolis Mall.

“Ayo pindah dulu ke tempat relokasi, ini kalau masih di sini bahaya, bisa bocor, konslet, diperbaiki dulu tempatnya, baru pindah lagi ke tempat yang jauh lebih layak,” ujarnya ke beberapa pedagang.

Berkali-kali imbauan secara persuasif tersebut disampaikan Kapolres, bersama Kasat Pol PP Wawan Fauzi, dan Dirut PD Pasar, Titin. Namun, ternyata masih ada saja pedagang Pasar Anyar yang memilih bertahan di pasar tersebut dengan berbagai macam alasan.

Salah satunya pedagang emas dan silver di pasar tersebut, yang mengaku keberatan di relokasi ke Metropolis. Dia beralasan, adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan oknum dan tidak sesuai dengan kesepakatan di awal.

“Katanya kan hanya retribusi Rp 300 ribu, tapi kata kawan yang sudah mengisi di sana, bisa sampai Rp 800 ribu per bulan. Belum lagi lokasi yang jauh, banyak pelanggan kami yang keberatan pindah ke sana, kami kan mengikuti apa kata pelanggan saja,” ujar A, pedagang toko emas dan silver di pasar tersebut.

 

Sentimen: negatif (66.3%)