MOSKOW, iNews.id - Semua orang yang berada dalam pesawat militer Rusia Ilyushin Il-76 dipastikan tewas setelah jatuh di Belgorod, dekat perbatasan dengan Ukraina. Pesawat itu mengangkut 74 orang, termasuk 65 tawanan perang Ukraina.

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan tak ada yang selamat dalam insiden itu, pesawat hancur setelah ledakan dahsyat begitu menghantam daratan.

Sementara itu Kementerian Rusia menuduh Ukraina sengaja menembak jatuh pesawat tersebut.

"Itu benar-benar disengaja. Mereka tahu betul pesawat itu sedang dalam terbang, ke mana tujuannya, dan operator sistem rudal permukaan ke udara (Ukraina) tidak mungkin salah mengira, apalah itu pesawat angkut sebagai pesawat militer atau helikopter sebagai sasarannya. Hal ini dilakukan dengan sengaja untuk menyabotase pertukaran tahanan," kata Andrei Kartapolov, anggota parlemen majelis rendah Duma, dalam wawancara dengan SHOT.

Pensiunan militer berpangkat jenderal yang masih punya hubungan dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) itu menambahkan, pesawat ditembak jatuh oleh tiga rudal buatan Amerika Serikat (AS) yang diproduksi oleh Jerman.

Jika analisisnya benar, ini menjadi insiden paling mematikan sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Sejauh ini belum ada keterangan dari Ukraina.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan akan memberikan pengumuman setelah mendapat dan mengklarifikasi semua data.

Media Ukraina, Ukrainska Pravda, mengutip beberapa sumber militer, melaporkan Ukraina menembak jatuh pesawat tersebut karena membawa rudal S-300. Namun berita itu direvisi dengan menyatakan informasi itu belum mendapat konfirmasi sumber resmi.

Sementara itu video yang diunggah di Telegram oleh Baza, saluran yang memiliki afiliasi dengan layanan keamanan Rusia, menunjukkan pesawat besar jatuh ke daratan dekat desa Yablonovo, Belgorod, meninggalkan bola api besar.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel: