Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Geger 'VN' Mirip Anies Dimarahi Paloh karena Survei Rendah, NasDem Klarifikasi
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Ramai diperbincangkan di media sosial rekaman suara yang dinarasikan berisi percakapan antara Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Dalam rekaman itu, terdengar seorang pria yang tengah memarahi lawan bicaranya, diduga Anies Baswedan lantaran selepas debat tingkat elektabilitasnya tak kunjung meroket.
"Anies, survei mu itu selalu paling bawah. Kita di partai pusing semua, koalisi juga kebingungan. Gimana ini?," tutur pria yang disebut-sebut sebagai Surya Paloh.
Merespons teguran tersebut, pria yang digadang-gadang merupakan Anies terdengar meminta maaf dan menyampaikan pembelaan.
Baca Juga: Bintang Philadelphia 76ers Joel Embiid Cetak 70 Poin dalam Kemenangan atas Spurs
"Maaf Pak, saya sudah berusaha sekuat tenaga. Pas di debat juga saya mati-matian untuk mengambil perhatian masyarakat," ucap dia.
Terkait rekaman suara yang beredar di media sosial ini, Partai NasDem angkat bicara.
Klarifikasi NasDemSekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi F Taslim dengan tegas membantah adanya percakapan demikian antara Surya Paloh dan Anies Baswedan.
Hermawi memastikan bila rekaman suara atau voice note (VN) yang beredar tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya alias hoaks.
“Dugaan rekaman percakapan antara Anies dan Pak Surya Paloh itu dipastikan hoaks,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Dia menegaskan sabagai fungsionaris partai yang kerap membersamai Ketum NasDem, gaya bertutur yang beredar bukan ciri khas Surya Paloh. Pun begitu dengan suara yang diklaim merupakan Anies Baswedan.
“Suara Anies dan Pak Surya Paloh dalam rekaman itu jelas bukan gaya tutur dan intonasi keduanya,” ujarnya.
NasDem menyayangkan masih adanya kabar hoaks yang dapat menjatuhkan pasangan calon tertentu di Pilpres 2024.
Untuk itu, pihaknya akan mempertimbangkan menempuh jalur hukum demi menjaga kondusifitas jelang datangnya pesta demokrasi.
“NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum. Kami mengingatkan publik agar jangan menyebarkan hoaks karena ada implikasi hukumnya,” ucapnya.***
Sentimen: negatif (66.6%)