Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Olimpiade
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Astana Dewi Women Team, Babak Baru Pengembangan Balap Sepeda Putri di Asia
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Kolaborasi pengembangan tim sepeda putri Indonesia dengan Kazakhstan telah memasuki tahap baru dengan adanya kerjasama antara tim balap sepeda Astana Qazaqstan dan Dewi Cycling. Kerjasama ini melahirkan tim baru yang diberi nama Astana Dewi, yang beranggotakan pembalap dari tiga negara, yaitu Astana-Kazakhstan, Indonesia, dan India.
Pembalap Astana Dewi Women Team terdiri dari Ossim Akpeil, Faina Potapova, Violetta Kazakova, Bota Batyrbekova, Alina Spirina, Ayustina Delia Priathna, Jasmeek Kaur Sekhon, dan Dara Latifah.
Presiden Dewi Cycling, Raja Sapta Oktohari, merupakan inisiator pembentukan tim balap sepeda putri kontinental yang diberi nama Astana Dewi Women’s Cycling Team. Oktohari menyatakan bahwa tim ini akan menjadi pendorong utama bagi perkembangan balap sepeda putri di Asia.
“Dengan pertumbuhan popularitas pembalap sepeda putri dan perluasan kalender bagi pebalap putri, keputusan diambil untuk mendukung peluang baru dan berfokus kepada pengembangan talenta pembalap putri berbakat, khususnya dari Kazakhstan dan Indonesia,” kata Okto dalam keteranganya dikutip di Jakarta, Selasa (23/1).
Beroperasi di bawah payung tim Astana Qazaqstan WorldTour, Astana Dewi Women Cycling Team telah mendapatkan kesiapan dan dukungan dari sponsor seperti Wilier, Limar, dan Biemme.
Kolaborasi dengan merek-merek ternama ini akan menjadi kunci sukses untuk membentuk kesuksesan tim di panggung global.
Astana Dewi Women Team. Foto: Tim Astana Dewi Women /Dok Astana Dewo WomenOkto menuturkan, nantinya Vadim Kravchenko akan menjadi Kepala Pelatih untuk Astana Dewi Women’s Cycling Team.
“Keahliannya dan pengalamannya akan menjadi aset berharga dalam pengembangan tim dan pelatihan generasi baru pembalap putri,” sebut Okto yang juga Senior Vice President of Asia Cycling Confederation ini.
Okto mengklaim, tim ini adalah tim balap sepeda kontinental putri pertama dari Asia yang dibentuk untuk menaungi negara-negara di Asia.
“Tentu harapannya bisa mendorong lebih banyak atlet dari Asia, khususnya atlet putri itu bisa masuk di ajang tertinggi balap sepeda, termasuk Olimpiade,” imbuh Okto.
Untuk Indonesia ini kesempatan yang luar biasa karena Astana sudah memiliki nama di tim balap sepeda putranya dengan track record yang selalu ada di pro-tour.
“Kali ini kami berkolaborasi dengan mereka untuk mengikutsertakan atlet-atlet Indonesia dan Asia agar bisa masuk di liga yang sama,” jelas dia.
Di samping itu juga ini merupakan platform yang bisa digunakan untuk pengusaha di Indonesia, termasuk pemerintah Indonesia untuk mempromosikan tentang Indonesia di kancah dunia.
Baca Juga: President UCI Juluki Raja Sapta Oktohari Bapak Balap Sepeda Indonesia
Astana Dewi Women Team berambisi untuk dapat menjadi kekuatan inspirasional bagi pembalap putri di kawasan Asia.
“Bakat-bakat yang ditampilkan oleh pembalap muda ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi balap sepeda di Asia,” harap Okto yang juga menjabat sebagai Ketum NOC Indonesia ini.
Rencananya mereka akan dikenalkan ke publik tanah air setelah mereka berlomba di Thailand pada April mendatang.
“Kami akan mengadakan launching di Jakarta, sekaligus memperkenalkan bahwa Indonesia telah punya pro team yang pertama, yaitu Astana-Dewi Women’s Cycling Team,” jelas Okto.
Baca Juga: Perjuangan Atlet Para Balap Sepeda Kibarkan Merah Putih
Sementara itu, Pembalap Astana-Dewi Women’s Cycling Team asal Indonesia, Ayustina Priatna senang bisa bergabung di tim ini.
“Akhirnya mimpi saya selama ini akhirnya bisa terwujud,” ujar Ayustina.
Dia meyakini, keberadaan di Astana Dewi Women Team ini membuat nama Indonesia makin dikenal di dunia balap sepeda.
“ Sebab, jersey yang saya pakai adalah baju national champion Indo Astana Dewi, yang design-nya masih membawa nama Merah Putih,” ungkap dia.
Sentimen: positif (93.9%)