Sentimen
Netral (49%)
23 Jan 2024 : 00.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Cak Imin Kutip Tobat Ekologis Saat Debat Cawapres 2024, Apa Maksudnya?

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

23 Jan 2024 : 00.36
Cak Imin Kutip Tobat Ekologis Saat Debat Cawapres 2024, Apa Maksudnya?

PIKIRAN RAKYAT - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyampaikan pesan tobat ekologis yang diambil dari pernyataan Paus Fransiskus dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Minggu malam 21 Januari 2024.

Cak Imin awalnya memulai dengan mengutip ayat Al-Qur'an Surat Ar Rum Ayat 41, yang memberikan peringatan terkait kerusakan di darat dan di laut yang disebabkan oleh perbuatan tangan manusia.

Dalam konteks ini, Cak Imin menyoroti pentingnya melibatkan diri dalam pembangunan berkelanjutan.

"Pembangunan berkelanjutan harus menjadi fokus kita. Allah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa telah terjadi kerusakan di darat dan di laut akibat perbuatan tangan manusia," ujar Cak Imin.

Selanjutnya, Cak Imin mengutip pernyataan Paus Fransiskus yang mengingatkan akan posisi yang rawan terhadap umat manusia.

Dalam konteks ini, Cak Imin menyampaikan bahwa Paus Fransiskus menyerukan "tobat ekologis."

"Bahkan Paus Fransiskus mengingatkan kita semua mengenai posisi yang agak rawan terhadap kita semua. Kita harus melakukan tobat ekologis," tambahnya.

Lalu apa itu tobat ekologi?

Tobat Ekologis Menurut Paus Fransiskus

Frasa "tobat ekologis" yang diutarakannya merujuk pada ensiklik Laudato Si yang diterbitkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015. Ensiklik merupakan surat edaran Paus yang berisi masalah penting, namun bukan ajaran definitif dari gereja sehingga dapat diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus menyerukan pertobatan ekologis bagi seluruh umat manusia dalam hubungannya dengan alam sebagai ciptaan Tuhan.

Pertobatan ekologis ini mencakup pengakuan kesalahan, dosa, kejahatan, atau kelalaian manusia terhadap alam, serta membentuk kesadaran akan pentingnya menjaga dan merawat ekosistem alam.

Melalui kutipan ini, Muhaimin Iskandar ingin menekankan pentingnya kesadaran akan kerusakan lingkungan dan tanggung jawab setiap individu dalam menjaga keberlanjutan alam semesta.***

Sentimen: netral (49.2%)