Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung
Mahfud MD Lanjut ‘Goreng’ Food Estate Usai Debat: Menanam Singkong, Panen Jagung
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Food Estate menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Progam ini dijalankan dengan mengolah jutaan hektare ladang dengan tanah gambut untuk jadi lumbung pangan Indonesia.
Program Food Estate ini dijalankan di Kalimantan Tengah, tepatnya di Gunung Mas. Kubu Prabow Subianto dan Gibran Rakabuming Raka optimisme bahwa program tersebut akan berhasil.
Pada debat keempat Minggu, 21 Januari 2024, dua kandidat cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD menyinggung problema Food Estate ini. Keduanya menyebut bahwa program yang digagas Jokowi itu gagal, dan tak seharusnya diteruskan.
Namun Gibran Rakabuming menjawab dengan tegas bahwa program tersebut akan berhasil. Sehingga tidak bisa hanya dilihat di tahun-tahun awal saja, karena butuh proses yang panjang.
Baca Juga: Gibran Seolah Jatuhkan Cawapres Lain, Yenny Wahid: Suasana Debat Rusak, Norma Kesopanan Hilang
Tak cukup di ajang debat saja, Mahfud MD masih menggoreng masalah Food Estate di luar debat. Mahfud MD langsung menyinggung soal Food Estate dalam cuitannya Senin, 22 Januari 2024.
Cawapres pendamping Ganjar Pranowo ini menyindir program Food Estate, yang sering tidak sejalan. Dia mencontohkan, tanaman yang ditanam adalah singkong, tapi yang dipanen justru jagung.
Belum lagi dalam program Food Estate di Gunung Mas diketahui bahwa tanaman jagung tersebut tidak langsung ditanam di tanah bergambut. Tanaman jagung di Gunung Mas ditanam di polybag, dengan tanah yang diambil dari daerah lain.
"Indonesia hebat spt Kolam Susu. Lah, menanam jutaan hektar singkong utk food estate yg tumbuh jagung. Menanam singkong, panen jagung. Ajaib. Itu terjadi di Gunung Mas. Eh ternyata jagungnyapun ditanam dgn goody bag sebab di tanah bergambut Gunung Mas tak mungkin tumbuh jagung," kata Mahfud MD di X.com, 22 Januari 2024.
Food Estate dinilai jadi kamuflaseBukan hanya dua cawapres yang menyinggung bahwa Food Estate adalah program yang gagal. Sejumlah aktivis lingkungan menilai program tersebut hanya sebagai kamuflase untuk menutupi kegagalan proyek perkebunan singkong.
Direktur LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalteng, Bayu Herinata menilai program Food Estate tak perlu dilanjutkan. Dia meminta pemerintah untuk segera menghentikan program tersebut, karena tidak ada perencanaan yang matang.
Arie Rompas dari Forest Campaign Team Leader Greenpeace Indonesia juga memiliki pendapat yang sama dengan Bayu. Dia menilai Jokowi sudah salah langkah dengan menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk menangani proyek ini.
“Tapi dipaksakan sehingga terjadi kegagalan (kebun singkong)” ujar Arie, dikutip dari BBC, 22 Januari 2024.***
Sentimen: netral (61.5%)