Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Satgas Sambut Ibu Ketua Pinguin Siti Atikoh di Surabaya
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Satuan tugas (Satgas) Pinguin menyambut kunjungan Ibu Ketua Pinguin, Siti Atikoh Supriyanti dalam acara Istighosah Kebangsaan untuk Indonesia Unggul bersama ribuan ibu-ibu Nadhlatul Ulama di Jatim Expo pada Jumat (19/1/2024).
Operasi pinguin di bawah naungan TPN Deputi Kinetik, Komjen Pol (Purn) Luki Hermawan ini bersemangat bertemu Siti Atikoh.
“Setelah melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama masyarakat, saatnya tim pinguin ikut bergabung dalam kegiatan istighosah,” ujar Wakil Direktur Deputi, Piet Cintya Mawar.
Dalam kesempatan itu, Siti Atikoh Ganjar juga bicara tentang pencegahan penyakit polio di hadapan ribuan ibu-ibu pengajian.
Atikoh mengatakan bahwa pencegahan terhadap penyakit polio harus dilakukan secara bersama-sama.
“Jadi, ini bukan hanya perhatian indonesia juga, tapi juga secara keselurhhan dunia juga memperhatikan ini, karena sudah 8 tahun bebas kok sekarang muncul lagi,” kata Atikoh.
Menurutnya, munculnya virus polio ini kemungkinan karena imunusiasi dan coveragenya kurang. Sebab, Pemerintah tahun sebelumnya fokus vaksinansi Pandemi Covid-19.
“Sebetulnya dari 2014 itu indonesia sudah eradikasi bebas dari polio, ternyata sekarang malah ditemukan itu. Padahal targetnya 2026 seluruh indonesia bebas Polio,” ujar dia.
Siti Atikoh Supriyanti.Atikoh menjelaskan pemeritah dan pihak terkait harus adanya edukasi kepada masyarakat terkait imunisasi Polio.
“Harus ada edukasi terkait dengan (Imunisasi) yang pertama kalau untuk pencegahan kan jalan satu-satunya imunisasi, kepada anak-anak karena yang rentan anak di bawah umur lima tahun,”terang dia.
“Imunisasi harus bener-benar komplit, lima kali enam kali untuk booster,” tambah dia.
Atikoh juga menyampaikan janji program Ganjar-Mahfud untuk menyelesaikan masalah kesehatan termasuk untuk permasalahan imunisasi polio, salah satunya memperkuat satu desa satu Puskesmas.
“Pertama, memperkuat satu desa, satu faskes satu nakes, kemudian posyandu, itu dari oleh untuk rakyat, jadi ini bena-benar berbasis komunitas dan program ganjar Mahfud memberikan insentif kepada kader-kader posyandu,” kata dia.
“Posyandu di Indonesia ada berjumlah 330.000 ribu lebih, dengan jumlah kader 1,5 juta. Tentu tidak berat bagi negara, kalau kita memang mau mencetak generasi unggul dengan cara semua warga negara kuat, semua warga negara itu sehat,”pungkas dia. [asg/ian]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: positif (96.6%)