KPK Bergerak ke Kantor Bupati Labuhanbatu, Temukan Bukti Kasus Korupsi
JPNN.com Jenis Media: Nasional
Jumat, 19 Januari 2024 – 12:59 WIB
Penyidik kPK. Foto/Ilustrasi. Ricardo/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah Kantor Bupati Labuhanbatu pada Kamis (18/1). Dalam penggeledagan itu, KPK menemukan sejumlah bukti kasus dugaan korupsi suap dengan tersangka Bupati nonaktif Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga (EAR).
"Tim penyidik KPK telah selesai melakukan penggeledahan pada Kamis (18/1) dengan lokasi penggeledahan Kantor Bupati Labuhan Batu," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (19/1).
Ali menerangkan dalam penggeledahan tersebut, penyidik KPK menemukan sejumlah alat bukti, antara lain dokumen SK tersangka Erik sebagai Bupati dan SK pengangkatan Rudi Syahputra Ritonga selaku anggota DPRD, bukti elektronik dan data pekerjaan Pemkab Labuhanbatu dari tahun anggaran 2021 hingga 2023.
Lokasi lainnya yang digeledah penyidik KPK adalah rumah pribadi tersangka Rudi dengan hasil penggeledahan berupa catatan ploting proyek dan setoran fee untuk tersangka Rudi dan Erik selaku bupati dan bukti slip transaksi perbankan.
Selanjutnya penyidik lembaga antirasuah menggeledah rumah pribadi pihak terkait perkara dengan hasil penggeledahan berupa catatan ploting proyek pekerjaan tahun anggaran 2023, 20 stempel perusahaan yang digunakan untuk mengikuti tender pekerjaan di Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.
Berbagai alat bukti yang ditemukan penyidik KPK dalam penggeledahan tersebut selanjutnya akan dipelajari dan dianalisis untuk kemudian disertakan ke dalam berkas perkara.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (12/1), mengumumkan penetapan tersangka dan penahanan Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di lingkup Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Selain Erik, penyidik KPK juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka, yakni anggota DPRD Kabupaten Labuhan Batu Rudi Syahputra Ritonga (RSR) serta dua pihak swasta, yakni Efendy Sahputra alias Asiong (ES) dan Fazar Syahputra alias Abe (FS).
Lokasi lainnya yang digeledah penyidik KPK adalah rumah pribadi para tersangka dalam kasus ini.
-
Sentimen: negatif (99.2%)