Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Partai Terkait
Kualitas dan Prestasi Gibran di Solo Dianggap Karena Proyek Nasional
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pendiri Generasi Perintis, MS Mujab, mengatakan, dalam membicarakan tentang representasi politik anak muda, jangan hanya percaya pada usia figur. Menurutnya, usia muda belum tentu representasi anak muda.
Baca Juga:
Butuh 4 Persen untuk Menang Satu Putaran, Prabowo-Gibran Harus Hindari Kesalahan Besar
"Figur muda belum tentu mewakili atau membawa gagasan anak muda. Gagasan-gagasan anak muda itu lebih penting dibandingkan usia muda. Jadi ketika melihat kualitas calon presiden dan calon wakil presiden, yang penting dilihat itu adalah apa sih yang menjadi ide gagasannya," kata Mujab saat berbicara di Podcast LanjutGan, Rabu (17/1).
Menurut Mujab, Generasi Perintis pernah melakukan diskusi di internal dan menemukan fakta bahwa politisi muda atau anak muda yang mencalonkan diri pada kontestasi pemilu dan pilpres belum tentu mewakili suara atau aspirasi anak muda.
Mujab mengatakan, pada dasarnya mereka yang maju di ajang kontestasi pemilu mempunyai privilage, sehingga punya akses terhadap ekonomi, politik dan sumber daya kekuasaan. Termasuk Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini jadi calon wakil presiden (cawapres).
"Ya jelaslah dia jadi cawapres karena bapaknya presiden. Saya yakin dia tidak akan bisa menjadi cawapres kalau bapaknya dia bukan seorang presiden," kata Mujab.
Menurut Mujab, jangan bicara soal kualitas atau prestasi seorang cawapres kalau ternyata dia dianggap berkualitas dan berprestasi itu karena banyak diberikan proyek-proyek nasional di wilayah kerja cawapres itu.
"Saya sangat suka dengan kutipannya Pak Gunawan Muhammad, yang menyebutkan bahwa orang bersangkutan itu (Gibran) bisa jadi adalah wali kota yang baik tapi mungkin itu terjadi karena tidak ada kompetisi yang membuat dia jadi yang terbaik. Padahal seninya demokrasi itu kan menghadirkan kompetisi orang-orang yang terbaik," kata Mujab.
Mujab mengaku dirinya tidak setuju dan bahkan tidak suka dengan argumentasi yang menyebutkan bahwa orang yang bisa meneruskan prestasi kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah anak-anak biologis dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Argumentasi itu menghina logika dan intelektual demokrasi kita. Seolah-olah semua anak muda tidak punya talenta. Percuma sekolah tinggi-tinggi kayak gitu kalau dianggap bahwa enggak bisa membangun negara ini, kalau tidak punya nama belakang Widodo gitu," katanya.
KPU menetapkan pemungutan suara Pemilu 2024 berlangsung serentak pada 14 Februari 2024. Saat ini, para kandidat sedang kampanye yang berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. (Pon)
Baca Juga:
TKN: Permintaan Mundur Gibran oleh Fraksi PDIP DPRD Solo Dinilai Mengada-ada
Sentimen: positif (99.8%)