Syafira | Kamis, 18/01/2024 04:04 WIB

Senator AS Bernie Sanders berbicara kepada media di Gedung Putih di Washington, AS, 17 Juli 2023. Foto: Reuters

WASHINGTON - Senat AS menolak resolusi yang akan membekukan bantuan keamanan kepada Israel kecuali Departemen Luar Negeri menghasilkan laporan dalam waktu 30 hari yang memeriksa apakah Israel melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam kampanyenya melawan Hamas di Gaza.

Sebanyak 72 senator memilih untuk mengesampingkan resolusi tersebut, dibandingkan dengan 11 senator yang mendukungnya, sehingga dengan mudah lolos dari mayoritas sederhana yang diperlukan untuk menghentikan resolusi di majelis yang beranggotakan 100 orang.

Pemungutan suara tersebut dipaksakan oleh Senator Bernie Sanders, seorang independen yang melakukan kaukus dengan Partai Demokrat. Meskipun resolusi tersebut gagal, resolusi tersebut mencerminkan meningkatnya kekhawatiran di antara beberapa rekan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat, terutama dari sayap kiri, mengenai pasokan senjata AS ke Israel meskipun konflik Gaza menimbulkan banyak korban jiwa bagi warga sipil Palestina.

“Kita harus memastikan bahwa bantuan AS digunakan sesuai dengan hak asasi manusia dan hukum kita sendiri,” kata Sanders dalam pidatonya yang mendesak dukungan, menyesalkan apa yang ia gambarkan sebagai kegagalan Senat untuk mempertimbangkan tindakan apa pun yang mempertimbangkan dampak perang terhadap warga sipil.

Gedung Putih mengatakan pihaknya menentang resolusi tersebut, yang dapat membuka jalan menuju penerapan persyaratan bantuan keamanan kepada Israel.

Para senator yang menentang tindakan tersebut mengatakan bahwa tindakan tersebut mengirimkan pesan yang salah, pada saat Israel mengatakan bahwa mereka beralih ke kampanye yang lebih tepat sasaran.
"Resolusi ini tidak hanya salah sasaran, tapi juga berbahaya. Ini benar-benar mengirimkan sinyal yang salah pada waktu yang salah," kata Senator Partai Republik Lindsey Graham.

Amerika Serikat memberi Israel $3,8 miliar bantuan militer setiap tahun, mulai dari jet tempur hingga bom berkekuatan tinggi yang dapat menghancurkan terowongan Hamas. Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui tambahan $14 miliar.

Resolusi Sanders diajukan berdasarkan Undang-Undang Bantuan Luar Negeri, yang memungkinkan Kongres mengarahkan Negara Bagian untuk memberikan laporan hak asasi manusia dan informasi lainnya mengenai negara mana pun yang menerima bantuan keamanan AS.

Jika resolusi tersebut disahkan, Departemen Luar Negeri AS harus memberikan laporan kepada Kongres dalam waktu 30 hari. Setelah menerima laporan tersebut, Kongres dapat mempertimbangkan resolusi lain yang mengusulkan perubahan bantuan keamanan kepada Israel.

Israel melancarkan perang untuk membasmi Hamas, sebuah kelompok yang didukung Iran yang bersumpah akan menghancurkan Israel, setelah para militan menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang, menurut penghitungan Israel.

Otoritas kesehatan Gaza, yang datanya dianggap dapat dipercaya oleh PBB, mengatakan perang tersebut, yang kini memasuki bulan keempat, telah menewaskan 24.285 orang di wilayah kantong Palestina pada Selasa.
Ribuan jenazah lainnya dikhawatirkan hilang di reruntuhan sisa pemboman Israel.

Perang tersebut telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka, beberapa di antaranya telah terjadi beberapa kali, dan menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang semakin menipis.

Pemerintahan Biden mengatakan pihaknya telah mendorong Israel untuk mengurangi jumlah korban sipil, namun Israel mengatakan pihaknya tidak akan berhenti sampai Hamas dilenyapkan, dan para militan tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan kemampuan untuk melawan.