Sentimen
Positif (100%)
16 Jan 2024 : 10.26
Partai Terkait

Roundup: Jutaan PNS Diangkat Jika Prabowo-Gibran Menang, Janji Presiden atau Cinta Kasih Ayah?

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

16 Jan 2024 : 10.26
Roundup: Jutaan PNS Diangkat Jika Prabowo-Gibran Menang, Janji Presiden atau Cinta Kasih Ayah?

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi perbincangan dalam panasnya tahun politik, jelang Pilpres 2024. Pasalnya, Jokowi lagi-lagi dihadang isu cawe-cawe, menggunakan kekuasaannya sebagai Kepala Negara RI untuk memenangkan putranya, Gibran Rakabuming.

Mulanya, narasi itu muncul kembali usai viral beredar sebuah video Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Hasbi di media sosial.

Dalam cuplikan video yang beredar, Hasbi menyampaikan janji Jokowi, yang hendak mengangkat guru menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) jika anaknya menang di kontestasi Pilpres 2024. Adapun Gibran merupakan pasangan capres Prabowo Subianto, selaku paslon nomor urut 2.

Pernyataan Hasbi terlontar ketika membuka acara rembuk guru di Museum Daerah Balla Apakka Sulapa Takalar. Di awal video, dia berkeluh kesah tentang sulitnya mencari dana demi menggaji guru PPPK, sebab nihilnya anggaran Pemda Kabupaten Takalar.

"Setengah mati ini kami mencarikan di mana ini belanja untuk penggajian PPPK-nya ini. Jadi syukur sekali ini, Takalar pro kepada PPPK yang ada," ujar Hasbi.

"Tapi yang belum terangkat, mohon maaf tunggu pengangkatan CPNS. Begitu caranya," katanya lagi.

Kemudian, di tengah-tengah penjelasan program itu, Muhammad Hasbi lalu membahas masalah tenaga pendidikan. Dia menyebutkan bahwa Jokowi sudah berjanji akan mengangkat CPNS bagi tenaga pengajar, jika Prabowo-Gibran terpilih jadi pemimpin bangsa.

"Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang Insya Allah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan," kata Muhammad Hasbi dalam video berdurasi satu menit itu.

"Itu harus diapresiasi, pengangkatan CPNS kita butuh. Guru-guru ini kurang, tapi kita tidak mau menambah beban APBD. Kita maunya anggaran dari pusat bertambah untuk penggajian PPPK," tuturnya.

Baca Juga: PDIP Respons Pengunduran Diri Maruarar Sirait: Bagian dari Konsolidasi Partai

Bawaslu Takalar Selidiki Rekaman Muhammad Hasbi

Ketua Bawaslu Takalar Nellyati mengaku akan melakukan penelusuran terkait video Sekda Takalar yang tengah viral di media sosial. Dia mengatakan dapat informasi pertama kali dari grup WhatsApp dan platform medsos.

"Viralnya video dugaan tidak Netralnya Sekda Takalar selaku ASN dan dugaan berkampanye merupakan informasi awal, kami akan melakukan penelusuran terhadap video tersebut dan memastikan prosesnya sesuai peraturan perundang-undangan," kata Nellyati, Senin 15 Januari 2024.

Di sisi lain, Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Takalar, Ince Hadiy Rachmat menegaskan akan menindaklanjuti segera kasus ini, dengan pembentukan tim penelusuran.

"Kami telah memaksimalkan pencegahan melalui imbauan Netralitas ASN, TNI, POLRI. Kami berharap semua pihak mendukung Netralitas ASN, TNI, POLRI agar konstalasi demokrasi berjalan dengan aman, luber, dan jurdil," kata Kordiv HP2H Bawaslu Takalar, Zahlul Padil.

Pembelaan dari Sisi Sekda Takalar

Menepis segala tudingan terhadapnya, Sekda Takalar, Muhammad Hasbi menegaskan tak ada sama sekali niat kampanye dalam acara yang terekam dan tersebar viral di internet.

Dia meyakini ada pihak yang memotong diskusi dan memelintirnya dari konteks utuh sesungguhnya. Dia mengaku amat menyayangkan kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat.

"Jadi ada sorotan terhadap belum diangkatnya seluruh guru honorer. Maka saya jelaskan mengenai postur APBD kita yang tidak mampu menjamin ketersediaan anggaran untuk gaji PPPK jika ditambah. Disitulah saya kutip pernyataan bapak Presiden yang berkomitmen mengangkat jutaan CPNS pada masa mendatang," ujar dia, Senin, 15 Januari 2024.

"Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon, yang saya sampaikan adalah program presiden," katanya, menegaskan.

Hasbi bahkan mengungkap kehadiran tokoh PKS selaku partai pengusung capres lain, yaitu Ketua DPRD Takalar. Dia menegaskan, jika benar dirinya mengkampanyekan capres 02, maka ia akan kena damprat saat acara berlangsung.

Hingga kini, belum ada penjelasan baik dari pihak Jokowi maupun Istana Negara. Belum terjawab kebenaran narasi yang beredar melalui video. Masih abu-abu, apakah iming-iming untuk PNS itu datang dari janji seorang presiden, atau cinta 'seorang ayah'. ***

Sentimen: positif (100%)