Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Event: Pemilu 2019, Pemilu 2014
Partai Terkait
Sebut Megawati Pernah Jadi Wapres Tanpa Dipilih Langsung oleh Rakyat, Teddy: Anak Soekarno Bisa, Kenapa Putra Jokowi Tidak?
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, kembali berkomentar mengenai target satu putaran Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Atas target tersebut, tidak sedikit yang menyentil soal posisi Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi.
Mereka berasumsi, Prabowo-Gibran berani memasang target tersebut karena ada Jokowi di belakang yang mengalirkan dukungan.
Meskipun demikian, Teddy yang merupakan bagian dari kubu Prabowo-Gibran tidak menjadikan asumsi itu sebagai masalah yang serius.
Dia kemudian mengingatkan kepada seorang Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak Presiden pertama tapi bisa menjadi pemimpin negara.
"Mosok Megawati anaknya Presiden Soekarno boleh jadi Wakil Presiden walau tidak dipilih secara langsung oleh rakyat," ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TeddGus (14/1/2024).
Melihat sosok Megawati yang bahkan bisa menjadi seorang Kepala Negara, Teddy berpikir kenapa tidak bagi Gibran.
"Tapi Gibran anak Presiden Jokowi gak boleh jadi Wakil Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat?," sebutnya.
Teddy bilang, jika saja Soekarno saat ini masih hidup, maka dia akan sangat marah melihat gejolak Politik Indonesia saat ini.
"Kalau Presiden Soekarno masih hidup, beliau pasti marah jika hak asasi yang beliau perjuangkan dikebiri," tandasnya.
Menilik hasil survei nasional dari beberapa lembaga, menempatkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran nyaris menyentuh 50 persen.
Teddy mengatakan, ada beberapa alasan elektabilitas pasangan nomor urut 2 menjadi tinggi, bahkan berpotensi bisa menang satu putaran di Pilpres 2024.
Dijelaskan Teddy, pemilih Prabowo pada Pemilu 2014 sebesar 62 juta, dan pada Pemilu 2019 sebesar 68 juta, ada kenaikan pemilih.
Selain itu kata dia, ada penambahan modal suara pendukung Prabowo karena mendapat limpahan dari pendukung Jokowi.
Dia menegaskan, hal tersebut terjadi karena Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang diusung PDIP mengambil sikap berseberangan dengan Jokowi.
Meskipun diketahui antara Jokowi dan Ganjar berasal dari Partai yang sama, PDIP.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (66.7%)