Sentimen
Positif (100%)
14 Jan 2024 : 10.44
Informasi Tambahan

Agama: Islam

HMI Jabodetabeka soal 'Estafet Kepemimpinan': Pernyataan Kapolri Tak Salah

14 Jan 2024 : 17.44 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

HMI Jabodetabeka soal 'Estafet Kepemimpinan': Pernyataan Kapolri Tak Salah
Jakarta -

Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M Adhiya Muzakki, menilai tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal 'estafet kepemimpinan'. Adhiya mengatakan pernyataan Jenderal Sigit itu untuk menciptakan situasi damai, aman dan kondusif.

"Tak ada yang salah dengan pernyataan Pak Kapolri. Bagi saya hal itu dimaksudkan untuk menciptakan situasi yang damai, aman, dan kondusif. Serta agar masyarakat fokus pada pembangunan kemajuan Indonesia," kata Adhiya dalam keterangan pers tertulisnya, Minggu (14/1/2023).

Adhiya mengatakan makna dari pernyataan Jenderal Sigit mencakup pada segala persoalan yang berkaitan dengan bangsa dan negara. Adhiya mensinyalir ada pihak yang sengaja menggiring opini Polri tidak netral.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada oknum yang sengaja menggiring bahwa Polri tidak netral dengan cara menafsirkan demikian," ujarnya.

Lebih lanjut, Adhiya menerangkan dalam konteks kepemimpinan, pembangunan harus dilakukan secara keberlanjutan dan sustainability. Dia menyebut tidak mungkin dalam membangun sebuah negara, pembangunan dimulai dari awal setiap lima tahun sekali.

"Dalam konteks organisasi juga sama. Estafet kepemimpinan harus dilanjutkan. Yang baik dilanjutkan, yang buruk diperbaiki. Di mana pun itu pasti begitu," tegasnya.

Adhiya menilai tidak melihat unsur politis dari pernyataan Kapolri Jenderal Sigit. Dia menyebut pernyataan Jenderal Sigit adalah bagaimana menjaga tatanan keamanan, ketertiban, dan menghindari perpecahan antar sesama anak bangsa.

"Saya tidak melihat unsur politis dari statement itu," bebernya.

Penjelasan Polri

Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.

"Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system," kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).

Trunoyudo mengatakan estafet kepemimpinan yang dimaksud adalah keberlanjutan dari Presiden RI ke-1 Ir Sukarno sampai era Presiden ke-7 Joko Widodo. Dia mengatakan perlunya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.

"Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Sukarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya," ujarnya.

Trunoyudo menegaskan netralitas institusi Polri pada Pemilu 2024. Kapolri pun, menurutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.

"Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2," ucapnya.

Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. "Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa," lanjutnya.

(whn/knv)

Sentimen: positif (100%)