Sentimen
Positif (88%)
13 Jan 2024 : 18.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: Tragedi Kudatuli

Partai Terkait

Cerita PDI-P Jadi Oposisi 10 Tahun, Ganjar Ajak Relawan di Surabaya Bantu Menangkan Pilpres 2024

13 Jan 2024 : 18.57 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Cerita PDI-P Jadi Oposisi 10 Tahun, Ganjar Ajak Relawan di Surabaya Bantu Menangkan Pilpres 2024

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo bercerita bagaimana partainya, PDI-P, pernah 10 tahun tidak berada dalam pemerintahan.

Ganjar mengatakan, itu terjadi ketika masa pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu PDI-P dikenal menjadi oposisi pemerintah.

Cerita itu disampaikan Ganjar ketika bertemu tim pemenangan daerah (TPD), calon anggota legislatif (caleg) partai koalisi dan relawan Ganjar-Mahfud di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).

Awalnya, Ganjar mengungkit peristiwa Kudatuli atau 27 Juli 1996, di mana terjadi perebutan kantor DPP PDI (Partai Demokrasi Indonesia) yang sekarang PDI-P.

Baca juga: Bicara soal Intimidasi ke Pendukungnya, Ganjar: Kalau Mereka Menekan, Kami Akan Melawan

"Masih ingat 27 Juli (1996), PDI-P dihajar habis-habisan. Tapi kita melawan, kita tak pernah berhenti, kita lawan dan kita orang yang taat aturan," kata Ganjar kepada para pendukungnya.

"Waktu itu juga 1997 kita tidak ikut pemilu, suara kita serahkan pada PPP (Partai Persatuan Pembangunan), friend. Sebenarnya Perindo juga mau kita kasih tapi waktu itu belum ada," ujarnya lagi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu melanjutkan ceritanya bahwa situasi demokrasi dari masa ke masa selalu naik-turun.

Meski begitu, PDI-P disebut tetap memiliki rekam jejak yang baik dalam sejarah demokrasi.

Di situ, Ganjar mengajak para pendukungnya belajar dari Presiden Pertama RI Soekarno untuk tidak melupakan sejarah.

"(Tahun) 1999 menang. Karena apa? Rakyat bersama," katanya.

Baca juga: Ganjar Ungkap Sosok di Balik Layar Saat Debat Capres Kedua, Mantan KSAU dan Eks Sekjen Kemenhan

Setelah itu, Ganjar menyampaikan selama 10 tahun PDI-P berada dalam posisi oposisi.

Ganjar mengatakan, 10 tahun itu akhirnya terbayarkan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2014.

"Partai saya dihukum kurang lebih 10 tahun kita tidak memimpin. Dan akhirnya kita bisa memenangkan pemilu kembali, bahkan mendudukkan presiden dari kader PDI-P, waktu itu," ujarnya.

Ganjar lantas menegaskan bahwa semua kemenangan adalah hasil dari keringat dan tenaga rakyat.

Oleh sebab itu, Ganjar mengaku masih mengingat wajah-wajah rakyat yang mendukung kemenangan PDI-P di Pilpres kala itu.

Baca juga: Dapat Dukungan Pensiunan TNI-Polri, Ganjar Optimistis Raup Banyak Suara di Jawa Timur

"Saya tahu keringat Anda, harta Anda, tenaga Anda waktu panjenengan semua diberi kemenangan pada saat itu. Kita semuanya tidak pernah lupa pada kondisi itu. Kita tidak pernah lupa," katanya.

Merujuk hal itu, Ganjar mengajak para pendukungnya untuk terus bergerak turun di wilayah masing-masing.

Dia menyadari bahwa Surabaya menjadi salah satu wilayah untuk memperebutkan suara di Pilpres 2024.

"Maka tidak heran kalau kemudian banyak yang ingin datang mengambil suara di Surabaya. Dengan berbagai cara. Dengan berbagai cara," ujar Ganjar.

Baca juga: Ganjar Minta Pendukungnya Lawan Intimidasi yang Diterima

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (88.6%)