TKN Prabowo - Gibran Nilai Pernyataan Kapolri Tak Miliki Maksud Mendukung Paslon Pilpres 2024

13 Jan 2024 : 12.53 Views 1

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

TKN Prabowo - Gibran Nilai Pernyataan Kapolri Tak Miliki Maksud Mendukung Paslon Pilpres 2024

Kota Medan, tvOnenews.com - Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyebut pemimpin yang melanjutkan estafet kepemimpinan usai perhelatan Pilpres 2024 menuai sorotan publik.

Wakil Ketua TKN Prabowo - Gibran, Ahmad Muzani mengatakan pernyataan itu tak merujuk mendukung salah satu Paslon dalam perhelatan Pilpres 2024 ini.

"Itu bukan pernyataan yang dimaksudkan untuk mendukung satu paslon tertentu, tapi siapapun nanti yang akan menjadi pemenang adalah kan pasti ada keberlanjutan dan itu normatif," kata Muzani kepada awak media, Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Muzani menuturkan sudah selaiknya Listyo menyampaikan pernyataan tersebut sebagai pemimpin tertinggi di instansi Polri.

Pasalnya, estafet kepemimpinan ditujukan dalam rangka keberlanjutan program pembangunan bagi Indonesia usai terpilihnya pemimpin baru usai Pilpres 2024 ini.

"Pernyataan itu adalah pernyataan standar dari seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia, bagi seorang Kapolri karena tugas utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban nasional maka keberlanjutan itu menjadi penting," kata Muzani.

"Apa yang dimaksud keberlanjutan? Keberlanjutan itu adalah kesinambungan dari estafet yang satu ke estafet berikutnya. Nah itu penting bagi upaya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat Kamtibmas, karena itu diungkapkan oleh Kapolri," sambungnya.

Diketahui, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyinggung kriteria pemimpin pengganti Jokowi.

Listyo berharap pemimpin ke depannya dapat melanjutkan estafet kepemimpinan pada era Jokowi.

Hal itu disampaikan Listyo saat memberikan sambutan pada acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12024). 

"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan karena perbedaan. Akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," kata Listyo dikutip pada Jumat (12/1/2024). (raa/ree)
 

Sentimen: positif (99.5%)