Sentimen
Positif (96%)
13 Jan 2024 : 09.13

Ada Pemakzulan Presiden, Istana Singgung Pihak yang Gunakan Kesempatan untuk Kepentingan Politik

13 Jan 2024 : 09.13 Views 10

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Ada Pemakzulan Presiden, Istana Singgung Pihak yang Gunakan Kesempatan untuk Kepentingan Politik

12 Januari 2024 15:41 WIB

Ari kemudian menyinggung soal hasil survei terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi

Ari Dwipayana (Instagram/@dwipayanaari)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ada sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 menyampaikam pemakzulan Presiden Joko Widodo kepada Menko Polhukam Mahfud Md. Pihak Istana singgung soal ada pihak yang mengambil kesempatan untuk kepentingan politik.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan bahwa mekanisme pemakzulan sudah diatur. Ari mengatakan bahwa pemakzulan melibatkan DPR, MPR, dan Mahkamah Konstitusi (MK) dan ada syarat-syarat yang ketat.

"Terkait pemakzulan presiden, mekanismenya sudah diatur dalam konstitusi. Koridornya juga jelas, harus melibatkan lembaga-lembaga negara, dengan syarat-syarat yang ketat. Diluar itu adalah tindakan inkonstitusional," ujar Ari kepada wartawan, Jumat (12/1).

Ada Permintaan Pemakzulan Jokowi, Puan: Aspirasi Silakan Disampaikan

Ari mengatakan bahwa di tahun politik selalu ada pihak yang mengambil kesempatan dengan menggunakan narasi pemakzulan presiden.

"Kita tengah memasuki tahun politik, pasti ada saja pihak-pihak yang mengambil kesempatan gunakan narasi pemakzulan Presiden untuk kepentingan politik elektoral," katanya.

Ari kemudian menyinggung soal hasil survei terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi. Ari menegaskan bahwa Jokowi terus fokus bekerja sampai jabatannya selesai.

"Dilihat dari hasil survei dari lembaga survei kredibel, tingkat kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi masih tetap tinggi, diatas 75 persen. Dukungan rakyat menjadi 'energi' untuk menuntaskan program-program prioritas pemerintahan agar dampaknya makin dirasakan oleh rakyat di seluruh penjuru Tanah Air," kata Ari.

Prabowo: Kalau Diejek, Kalau Dihujat, Kalau Difitnah, Jogetin Saja

Sentimen: positif (96.8%)