Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang, Kebumen, Banyumas
Tokoh Terkait
KPAI Minta Tragedi Anak Tewas Tertimpa APK Kampanye Jangan Dianggap Sepele
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuntut pemasangan alat peraga kampanye (APK) di ruang publik agar dievaluasi ulang terkait adanya kasus baliho roboh yang menewaskan seorang anak
"KPAI melihat janganlah persoalan APK, seperti spanduk, baliho, dianggap sepele, karena risiko-nya kematian. Dan kita tahu tidak ada standar keamanan kalau memperhatikan aturan yang telah baku dalam pemasangan reklame dan media informasi publik," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/1).
Baca Juga:
TKN Bantah Tuduhan Baliho Prabowo-Gibran Dipasang Kepolisian
Jasra Putra mengatakan ada banyak kejadian terkait keberadaan APK yang merugikan ruang publik. Menurut dia, aturan tentang pemasangan reklame dan media informasi di ruang publik tiap daerah pun kini sudah tidak lagi bisa menjadi jaminan.
"Namun dengan menjamur-nya APK yang tidak memperhatikan standar keamanan dalam aturan tersebut, menyebabkan korban terus berjatuhan sampai hari ini," tutur dia.
KPAI mencontohkan kasus teranyar, yakni seorang anak berinisial SR (18) meninggal dunia pasca tertimpa baliho yang roboh di Kebumen, Jawa Tengah, pada Rabu (10/1).
"Seorang siswi dalam rute pulang sekolah, harus merenggang nyawa karena tertimpa Alat Peraga Kampanye," kata Jasra Putra.
Baca Juga:
Banyak Baliho Ganjar-Mahfud Hilang di Semarang
Dilansir dari Antara, peristiwa tragis itu terjadi ketika SR yang berboncengan dengan Si (19) tengah melintas di jalur utama Kebumen-Banyumas, kemudian baliho seorang caleg tiba-tiba roboh.
Korban berusaha menghindari baliho yang roboh, namun kehilangan kendali, dan kemudian tertabrak oleh kendaraan yang melaju dari arah belakang korban. SR meninggal dunia, sementara Si mengalami luka dan dirawat di rumah sakit. (*)
Baca Juga:
Bantah Terlibat Spanduk 'Sukses Prabowo-Gibran', Dandim Duga Mainan Oknum
Sentimen: negatif (100%)