Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Ubhara Jaya
Kab/Kota: Bogor, Jabodetabek, Bekasi, Depok
Tokoh Terkait
Edi Hasibuan
Di balik meroketnya kejahatan di DKI Jakarta
Alinea.id Jenis Media: News
Tingkat kriminalitas di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan sekitarnya meningkat tajam. Menurut catatan Polda Metro Jaya, ada sebanyak 52.430 perkara yang ditangani kepolisian di wilayah tersebut sepanjang 2023.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut angka tersebut naik sebanyak 12.841 perkara atau sekitar 32% jika dibandingkan tahun lalu. Pada 2022, tercatat ada sebanyak 39.589 tindak pidana yang terjadi di kawasan tersebut.
Khusus di tingkat Ditreskrimum Polda Metro Jaya, tercatat ada sebanyak 32.884 perkara. "Angka ini mengalami peningkatan 10.996 perkara atau 50% bila dibandingkan dengan tahun 2022, yakni sebanyak 21.888 perkara," kata Karyoto dalam konferensi pers di Jakarta, belum lama ini.
Dari jumlah itu, kenaikan kejahatan paling mengkhawatirkan adalah pada kejahatan di ranah Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Ada sebanyak 5.282 perkara atau naik sekitar 47% jika dibandingkan dengan angka pada 2022, yakni sebanyak 3.600 perkara.
"Jumlah penyelesaian sebanyak 4.235 perkara, di mana angka ini mengalami peningkatan 936 perkara atau 28% bila dibandingkan dengan 2022 sebanyak 3.299 perkara," kata Karyoto.
Kriminolog Universitas Bhayangkara Jakarta Edi Hasibuan menganggap wajar tingkat kejahatan meningkat di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Ia menduga peningkatan terjadi karena petugas kepolisian terlalu fokus memberi perhatian pada hajatan Pemilu 2024.
"Kejahatan akan bisa meningkat ketika melihat aparat keananan sibuk atau fokus mengurus suatu persoalan. Saat ini, Polri mereka sibuk pengamanan pemilu. Pelaku berpikir Polri tidak sempat untuk menangkapi mereka," kata Edi kepada Alinea.id, Senin (8/1).
Faktor lain yang membuat tingkat kejahatan meningkat, kata Edi, adalah karena kondisi ekonomi yang memburuk. Banyak pelaku nekat berbuat kejahatan karena tak punya duit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sentimen: negatif (93.9%)